Terjadi
tanah terkikis yang terjadi pada tepi sungai karena volume air semakin tinggi.
Kejadian tersebut dapat dikategorikan erosi. Ya, erosi merupakan proses
pengikisan benda ibadat (tanah, endapan, batuan, dan partikel lain) oleh air,
angin, es, gelombang, atau arus. Yang pada dasarnya erosi terbagi dua cara
yaitu erosi alami/erosi alam/erosi
geologi dan erosi atas tindakan manusia/erosi dipercepat.
erosi karena angin
Secara
umum, erosi terjadi karena pengikisan secara terus menerus. Sebagai contoh
pengikisan batuan karang tepi pantai karena gelombang air laut atau abrasi.
Batuan terkikis dan berkurang dalam waktu yang cukup lama dan terjadi karena
terpaan gelombang air laut secara terus menerus. Sama halnya dengan erosi tanah
oleh air hujan. Air yang jatuh ke tanah secara langsung akan merusak kepadatan tanah
serta melepaskan partikel-partikel tanah. Hal tersebut yang menjadi awal
terjadinya erosi. Partikel-partikel tanah yang terlepas dapat menutupi
pori-pori tanah, sehingga menurunkan kemampuan peresepan air. Air hujan tidak
mampu diserap dan mengalir membawa lapisan atas ke tempat lain.
Proses
erosi tersebut terjadi melalui tahapan-tahapan. Pertama, perusakan kepadatan tanah dan pelepasan partikel-partikel.
Kedua, pengangkutan tanah oleh air. Ketiga, pengendapan tanah di tempat
lain.
Indonesia
yang berada pada wilayah tropis lebih sering terjadi erosi karena air. Meskipun
faktor penyebab erosi bermacam-macam. Di antaranya faktor iklim, topografi (bentuk
permukaan bumi) , vegetasi (keadaan tanaman), jenis dan sifat tanah, dan
manusia.
Karena
faktor erosi bermacam-macam, jenis erosi pun menjadi bermacam-macam. Seorang ahli
ilmu tanah, Morgan membagi menjadi enam
1. Erosi
percikan
Erosi ini dapat terjadi dikarenakan
turunnya air hujan dan percikan setelah mengenai tanah. Banyak tidaknya
partikel yang terangkut juga tergantung pada jenis permukaan tanah. Tanah liat
akan lebih sulit terlepas karena kepadatannya lebih tinggi dibandingkan tanah berpasir.
Erosi percikan terjadi sekitar 2-3 menit dan setelah itu berkurang seiring
ketebalan lapisan air.
2. Erosi
aliran permukaan
Kemampuan tanah untuk menyerap air
memiliki batas maksimum. Ketika telah mencapai batas maksimum dan air masih
datang maka akan mengalir ke tempat yang lebih rendah dengan membawa butir
tanah yang ada di permukaan.
Erosi ini terjadi karena adanya
aliran air di bawah permukaan tanah yang terpusat pada terowongan atau saluran
air. Air yang mengalir lama-lama akan mengikis dinding saluran yang
memungkinkan bisa runtuh. Ketika runtuh, saluran akan tertutup, lapisan tanah
akan turun, sehingga terbentuk selokan-selokan kecil.
4. Erosi
alur
Erosi alur dapat terjadi kelanjutan
dari erosi aliran permukaan yang membentuk “jalan” berupa alur-alur pada
permukaan tanah yang miring. Erosi alur bisa mengikis dan mengangkut tanah
secara efektif antara alur satu dengan lainnya antara 8-9 m. Apabila jarak
tersebut mencapai ratusan meter, maka yang terjadi adalah erosi aliran
permukaan.
5. Erosi
selokan
Erosi ini berbentuk seperti selokan. Beberapa
hal yang menimbulkannya: kelanjutan dari erosi alur, akibat runtuhnya
terowongan atau saluran bawah tanah, dan akibat tanah longsor yang arahnya
memanjang.
6. Erosi
gerak masa tanah
Terjadinya erosi akibat meluncurnya suatu
lapisan tanah yang berada di atas lapisan kedap air. Beberapa bentuk erosi
gerak tanah yaitu: rayapan, longsoran, runtuhan batu, dan aliran lumpur.
Berbagai
jenis dan penyebab erosi perlu diperhatikan meskipun terkadang manusia
menyepelekan. Longsoran tanah yang terlihat sedikit namun dalam jangka waktu
yang lama akan sama ketika longsor sekali waktu dalam jumlah volume yang besar.
Salah satu penangkal erosi tanah yaitu hidupnya segerombolan tumbuhan di atasnya.
Dedaunan akan mengurangi kecepatan air hujan mencapai tanah sehingga
meminimalkan erosi percikan. Adanya akar dijadikan pondasi untuk mempertahankan
kepadatan tanah penyerapan air sehingga erosi aliran bawah tanah tidak sampai
melongsorkan lapisan-lapisan tanah. Berikut percobaan fungsi tumbuhan menahan erosi tananh
Erosi
perlu dicegah sebelum terlambat dan merusak pemukiman atau merubah topografi
sebuah wilayah. Tanam pepohonan untuk mempertahankan tanahmu.
Sumber:
Wudianto
, Rini. 1992. Mencegah Erosi. Jakarta:
Penebar Swadaya
https://id.wikipedia.org/wiki/Abrasi
https://id.wikipedia.org/wiki/Erosi
https://id.wikipedia.org/wiki/Topografi
Gambar:
https://pixabay.com/en/balanced-red-rock-erosion-nature-65519/
0 komentar:
Post a Comment