Matahari terbit
Kita tahu bahwa matahari akan bersinar
setiap hari, pada siang hari, terkecuali Tuhan berkehendak lain. Sinar matahari
akan berusaha memancarkan cahaya hingga sampai ke dasar tanah meskipun banyak
benda yang menghalangi. Semua makhluk hidup di bumi pada dasarnya juga
membutuhkan sinar matahari. Berbagai kebutuhan sehari-hari dilancarkan
prosesnya karena sinar matahari. Tak ada matahari, jemuran mamah tidak akan
kering (dengan mesin pun tidak pasti kering sempurna).
Kegunaan sinar matahari lainnya adalah
sebagai sumber energi alternatif. Bagaimana bisa? Apakah dapat dijadikan bahan
bakar? Apakah mampu mengurangi emisi bahan bakar fosil? Apakah memanfaatkan
cahaya matahari dapat disebut energi alternatif?
Telah bayak pembahasan mengenai bagaimana
cahaya matahari dimanfaatkan. Iya, telah banyak dibahas. Namun kurang
diupayakan aktualisasinya. Mungkin karena beberapa faktor-SDM. Padahal setiap hari matahari menawarkan cahayanya
secara cuma-cuma, tanpa syarat, tanpa kontrak, tanpa perlu diberi “uang jajan”
untuk mau bekerja pada manusia.
Matahari yang merupakan pusat tata
surya yang dijadikan patokan bumi memiliki suhu pada inti matahari mencapai 40
juta 0C dan suhu pada permukaannya mencapai 6 ribu 0C.
Wow! Namun hanya sebagian kecil yang sampai di bumi, meskipun sudah cukup
membakar kulit ketika sedang terik-teriknya. Cahaya yang masuk bumi dengan luas
1 meter persegi pada musim panas yang cerah mampu mendekati 1 kW. Bagaimana
kalau seluas papan tenis meja?seluas lapangan basket?seluas lapangan
bola?seluas luasnya?berapa ratus-ribu-juta Kwa yang bisa didapat?
Para ilmuwan percaya bahwa cahaya
matahari mampu menjadi teknologi yang dapat diperbaharui dan berjangka panjang.
Seperti telah disinggung sebelumnya matahari memancarkan cahayanya setiap hari
dan menyeluruh di seluruh penjuru bumi. Tidak seperti angin, gelombang, dan uap
yang dapat ditemukan pada tempat tertentu. Dan meskipun tertutup awan, cahaya
matahari masih bisa dimanfaatkan. Selain itu juga pengolahan cahaya matahari
dapat menggunakan alat dengan skala kecil rumah tangga, sehingga mengurangi
ketergantungan pada penyedia energi pemerintah, misalnya.
Salah satu pemanfaatan cahaya matahari
yaitu dengan mengubahnya menjadi energi listrik. Dibagi menjadi dua, yakni pasif
dan aktif. Penjelasan mudah bahwa sistem pasif yaitu mengubah cahaya matahari
dengan mengumpulkan dan menyimpan
pada rumah-rumah atau kantor-kantor. Sedangkan aktif, yaitu selain mengumpulkan
dan menyimpan juga menghimpun dan mengelola cahaya matahari untuk diubah menjadi
energi yang lebih tinggi.
Pembangkit
listrik tenaga surya di Spanyol
Di negara maju, proses pemanfaatan
cahaya matahari yaitu dengan membangun ratusan cermin untuk mengarahkan cahaya
ke penerima pusat – umumnya pada sebuah menara – dan menaikkan suhu mencapai
600 0C. Terdapat minyak sintesis untuk mendinginkan penerima dan
membawa energi matahari yang terkumpul untuk digunakan untuk membangkitkan uap.
Uap tersebut yang digunakan untuk menggerakkan turbin yang terhubung dengan generator
pembangkit listrik.
Contoh lain pemanfaatan cahaya matahari
yakni berguna untuk memanaskan air di rumah-rumah, hotel, kantor, dan kolam
renang. Dengan memasang wadah kotak berisi air yang langsung dihadapkan pada
cahaya matahari.
Rumah dengan
panel surya
Yang mahal bukan cahaya matahari, namun
biaya peralatan dan pemasangan. Gratis menjadi berbayar. Itulah usaha dan upaya
manusia. Selalu bersyukur dan memanfaatkan apa yang telah diberikan oleh alam
sebijak mungkin. Seekor kambing akan berhenti makan meskipun berada di Adang
rumput karena dia tahu kapasitas dirinya. Tidak akan mengambil lebih dari yang
dia mau atau membawa pulang untuk disimpan di kemudian hari. Hasilnya? Sumber
daya akan kekal dan tidak akan ada habisnya. Manusia?
Sumber :
Walisie, Marek. 2002. Energi Alternatif. Jakarta: Penerbit Erlangga
Gambar:
http://www.wowkeren.com/berita/tampil/00009226.html
http://www.zoelradio.com/search/label/PEMBANGKIT%20LISTRIK%20TENAGA%20SURYA
0 komentar:
Post a Comment