Feb 28, 2015

Sabar dan Menahan Emosi



Kesabaran sangat diperlukan di kehidupan sehari-hari.  Ajaran agama juga mengharuskan setiap manusia untuk dapat bersikap sabar dalam menghadapi cobaan hidup. Tanpa kesabaran orang tua tidak akan bisa mendidik anak dengan baik, tanpa kesabaran seorang peneliti tidak akan menemukan hasil yang diharapkan, tanpa kesabaran akan banyak kecelakaan di jalanan karena lampu merah tidak diindahkan, dan masih banyak sekali hal yang harus disikapi dengan kesabaran. Selain memberikan kedamaian pada diri sendiri, kesabaran juga dapat bermanfaat bagi orang lain, juga semakin dekat dengan Allah SWT. Sebagaimana Allah SWT berfirman : 
“Wahai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Q.S al-Baqarah : 153).
Memang benar bahwa sabar mahal harganya. Karena dorongan untuk selalu menjadi yang tercepat, mengerjakan sesuatu dengan cepat, godaan dari setan dan gangguan jin dapat menjadikan kita sulit bersabar. Namun semua itu tidak bisa dijadikan alasan untuk tidak dapat “membeli” kesabaran walaupun mahal harganya. Semakin giat berusaha untuk bersabar dalam menghadapi masalah, semakin damai hati seseorang, dan tentunya semakin dekat lagi dengan Allah SWT. Sebagaimana dalam surat lain Allah SWT berfirman.
Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak pula menyerah kepada musuh. Allah mencintai orang-orang yang bersabar.” (Q.S ali-‘Imran :146).
Goncangan dan banyak konflik yang terjadi di negeri ini juga salah satunya pasti disebabnya kurangnya sikap sabar menghadapi cobaan dengan berfikir jernih. Baik para petinggi negara yang selalu mencari kekuasaan, juga rakyat yang tidak pernah puas dan selalu menuntut kebutuhannya dipenuhi oleh pemerintah tanpa usaha lebih.
Cara mengendalikan diri ketika emosi sehingga dapat selalu bersabar :

1.    Memohon perlindungan kepada Allah dari godaan setan, dengan membaca ta’awudz:
أعوذُ بالله مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجيمِ
A-‘UDZU BILLAHI MINAS SYAITHANIR RAJIIM
Karena sumber marah adalah setan, sehingga godaannya bisa diredam dengan memohon perlindungan kepada Allah.

2.    DIAM dan jaga lisan
Bawaan orang marah adalah berbicara tanpa aturan. Sehingga bisa jadi dia bicara sesuatu yang mengundang murka Allah. Karena itulah, diam merupakan cara mujarab untuk menghindari timbulnya dosa yang lebih besar.

3.    mengambil posisi lebih rendah
Kecenderungan orang marah adalah ingin selalu lebih tinggi.. dan lebih tinggi. Semakin dituruti, dia semakin ingin lebih tinggi. Dengan posisi lebih tinggi, dia bisa melampiaskan amarahnya sepuasnya.
Karena itulah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan saran sebaliknya. Agar marah ini diredam dengan mengambil posisi yang lebih rendah dan lebih rendah. Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menasehatkan,
إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ وَهُوَ قَائِمٌ فَلْيَجْلِسْ، فَإِنْ ذَهَبَ عَنْهُ الْغَضَبُ وَإِلَّا فَلْيَضْطَجِعْ
Apabila kalian marah, dan dia dalam posisi berdiri, hendaknya dia duduk. Karena dengan itu marahnya bisa hilang. Jika belum juga hilang, hendak dia mengambil posisi tidur. (HR. Ahmad 21348, Abu Daud 4782 dan perawinya dinilai shahih oleh Syuaib Al-Arnauth).

4.    Ingatlah hadis ini ketika marah
Dari Muadz bin Anas Al-Juhani radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ كَظَمَ غَيْظاً وَهُوَ قادرٌ على أنْ يُنفذهُ دعاهُ اللَّهُ سبحانهُ وتعالى على رءوس الخَلائِقِ يَوْمَ القيامةِ حتَّى يُخيرهُ مِنَ الحورِ العين ما شاءَ
“Siapa yang berusaha menahan amarahnya, padahal dia mampu meluapkannya, maka dia akan Allah panggil di hadapan seluruh makhluk pada hari kiamat, sampai Allah menyuruhnya untuk memilih bidadari yang dia kehendaki. (HR. Abu Daud, Turmudzi, dan dihasankan Al-Albani)

5.    Segera berwudhu atau mandi
Marah dari setan dan setan terbuat dari api. Padamkan dengan air yang dingin.
Terdapat hadis dari Urwah As-Sa’di radhiyallahu ‘anhu, yang mengatakan,
إِنَّ الْغَضَبَ مِنْ الشَّيْطَانِ وَإِنَّ الشَّيْطَانَ خُلِقَ مِنْ النَّارِ وَإِنَّمَا تُطْفَأُ النَّارُ بِالْمَاءِ فَإِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَتَوَضَّأْ
Sesungguhnya marah itu dari setan, dan setan diciptakan dari api, dan api bisa dipadamkan dengan air. Apabila kalian marah, hendaknya dia berwudhu. (HR. Ahmad 17985 dan Abu Daud 4784)


Itu tadi merupakan cara menahan emosi dan selalu bersabar yang diajarkan Rasulullah. Masih banyak lagi cara untuk mendamaikan diri dengan bersabar. Semua itu kembali pada diri masing-masing dan komitmen untuk dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Dunia ini akan damai tanpa ada dendam, tanpa ada emosi, dan selalu bersabar dan bertawakal. Perangi setan dan segala hal yang merusak kita. Semoga tulisan yang saya sunting dari beberapa sumber ini dapat bermanfaat bagi diri saya sendiri maupun pembaca

Sumber bacaan : 
Ammi Nur Baits. 2013. 5 Cara Mengendalikan Emosi dalam Islam. Diakses dari http://www.konsultasisyariah.com/cara-mengendalikan-emosi-dalam-islam/

Feb 25, 2015

Memperkenalkan Konsep Kerangka Temu Balik Informasi (TBI)


Resume Journal
Memperkenalkan Konsep Kerangka Temu Balik Informasi (TBI)
Oleh Yuri Kagolovsky dan Jochen R. Moehr

Nama                          : Arief Delta Riswanto
NIM                            : 13040112130092
Jurusan/Kelas            : S1-Ilmu Perpustakaan/B

Journal of Medical Systems, Vol . 28 , No 1 Februari 2004

Pendahuluan : Sistem dan Model
100 tahun terakhTBI, TBI memperoleh perhatian para peneliti dalam berbagai bidang studi. Banyak Literatur membahas teori dan aspek praktis dari sistem TBI dan pendekatan sistem yang cukup ekstensif. Pendekatan sistem menggunakan metode analisis dan desain yang berlaku untuk mengatasi perilaku kompleks alam serta sistem buatan manusia, termasuk teknologi. Pada saat yang sama , pengetahuan kita tentang sistem , analisis sistem , kontrol atas perilaku sistem , atau desain sistem , masih cukup terbatas . Selain itu , peneliti sering berdebat tentang definisi konsep sistem
Czaja berpendapat bahwa komponen atau unsur suatu sistem hanya bermakna dalam hal seluruh sistem. Sistem umumnya diwakili oleh menyederhanakan model yang membuat mudah dimengerti. Beberapa dari mereka memodelkan apa yang peneliti
sebut sistem TBI. Beberapa contoh upaya memperkenalkan pendekatan analitik sistem di TBI adalah:
-          Membuat model TBI ;
-          Mengidentifikasi batas-batas dari sistem yang dievaluasi ;
-          Mengidentifikasi variabel yang diteliti , dan
-          Membuat kerangka evaluasi.
Banyak model yang berbeda dari pencarian informasi / TBI yang telah diusulkan. Karya awal Salton menyediakan esensi model ini : " Setiap sistem pencarian informasi dapat digambarkan sebagai satu set item informasi ( DOCS ) , satu set permintaan ( REQS ) , dan beberapa mekanisme yang serupa, untuk menentukan mana , jika ada , dari item informasi memenuhi persyaratan permintaan. Himpunan item informasi tidak dibandingkan secara langsung dengan set permintaan . Sebuah perbandingan ini dimungkinkan karena kedua set diubah menjadi representasi khusus menggunakan bahasa pengindeksan yang sama ( LANG ).
Model Formal dari Search Engine
Tague telah menciptakan model formal sistem TBI . Model ini menggunakan sistem fisik dan logis yang digunakan untuk memberikan informasi dalam menanggapi permintaan pengguna . Para penulis membahas Boolean , ruang, relasional , dan model semantik. Berpendapat bahwa model TBI berbeda dengan komponen yang mereka
gabungkan. Kebanyakan didasarkan pada matematika formalisme , yang memungkinkan penjelasan mengenai hubungan dan operasi dari model. Seringkali , meskipun formalisme ini tidak dapat menjelaskan fitur penting sistem yang sebenarnya. Mereka kemudian menggambarkan model yang mereka kembangkan menggunakan dua formalisme : produksi
tata bahasa dan hypergraphs . Mereka berpendapat bahwa model yang diusulkan mereka menyediakan dasar yang lebih lengkap untuk deskripsi sistem TBI teks lengkap yang modern dengan memasukkan representasi pengindeksan , peringkat, dan navigasi . Namun, usulan Model tidak berurusan dengan sistem nontext . Ini mencakup baik aspek kognitif dari proses, seperti query negosiasi atau evaluasi output, atau pengguna komputer interface atau lingkungan.
Sebuah model Proses Temu Balik Kembali
Model Croft menyediakan model pencarian informasi dasar yang terdTBIi dari tiga proses: representasi masalah informasi pengguna atau kebutuhan dalam bentuk query, representasi dokumen teks menggunakan pengindeksan , dan perbandingan
representasi ini .Skema ini menekankan tugas pengambilan. Hasilnya
diwakili dalam satu set dokumen diambil . Perbandingan yang paling efektif ketika
permintaan menggunakan metode representasi yang sama yang digunakan untuk mengindeks dokumen . Skema Croft sangat dekat dengan yang Salton dan Model McGill . Pada saat yang sama waktu , Croft menekankan bahwa representasi dari kebutuhan informasi yang dinamis proses yang melibatkan umpan balik pengguna setelah evaluasi dokumen diambil . ini Proses dapat mengakibatkan perubahan masalah informasi dan representasi , yang sering menyebabkan permintaan yang akan dTBIumuskan . Meskipun Croft menyebutkan interaksi antara pengguna dan perantara , keterlibatan pengguna dalam pencarian informasi Proses tidak ditetapkan secara eksplisit , dan karakteristik dari antarmuka pengguna komputer dan lingkungan TBI tidak dibahas .
Model dari Arus Informasi di Dunia
Model TBI proses yang disajikan Meadow adalah yang saling. Penulis dimulai dengan menghadTBIkan pandangan umum dari setting sistem pencarian informasi dan hubungan mereka dengan lain TBI komponen seperti database , pengguna , dan dunia . Dalam model ini, informasi tentang dunia berasal dari komunitas pengguna saat ini atau potensial, dan dipekerjakan oleh pengguna lain untuk mempengaruhi dunia . Temu balik informasi adalah proses yang tergantung pada tindakan yang terpisah dari dua kelompok. Pengguna memerlukan informasi dan menggunakannya untuk mempengaruhi kejadian masa depan di dunia. Produsen database mempelajari apa jenis informasi yang tersedia dan apa yang dibutuhkan . Kemudian mereka mengumpulkan dan menggunakannya untuk menciptakan catatan database. Kebutuhan informasi pengguna dapat disampaikan kepada perantara , sebuah orang yang berprofesi itu adalah untuk membantu pengguna . Penyediaan informasi dengan database produser dan pencarian dan pengambilan oleh pengguna asynchronous . Keduanya akan tarif baik jika mereka memiliki beberapa pemahaman satu sama lain : pengguna , apa kebijakan produsen ' adalah , dan produsen , kebutuhan umum pengguna dan karakteristik ". Model dasar merupakan siklus arus informasi antara informasi produsen , sistem teknis TBI , pengguna , dan dunia . Ini meliputi peristiwa dunia pemicu bahwa pengamatan tertulis. Observasi ini dikumpulkan oleh produsen Database dan dimasukkan ke dalam bentuk database yang terhubung ke sistem TBI teknis. Meadow juga menentukan komponen ( program ) dari mesin pencari yang melakukan fungsi dari file update , dan data dan manajemen permintaan . Pengguna , baik secara langsung atau melalui perantara , berinteraksi dengan mesin pencari dengan cara sistem TBI queries. Atechnical mengambil item informasi dari database dan menyajikan kepada pengguna. pengguna ' bekerja dengan item diambil dapat menghasilkan pengamatan baru bagi dunia. database produsen meningkatkan fungsi dari mesin pencari melalui pengumpulan informasi
dari pengguna database .Setelah menghadTBIkan model dasar arus informasi di dunia, Meadow membahas secara rinci langkah-langkah yang terlibat dalam komunikasi antara pengguna dan pencarian Kerangka Konseptual TBI 93 mesin , fungsi produsen basis data , dan komponen program utama mesin pencari . Tetapi meskipun cakupan struktur komponen TBI ' dan hubungan antara mereka sangat rinci , ia menganggap tidak pengguna komputer
antarmuka , atau karakteristik lingkungan di mana TBI terjadi . Selain itu, ia tidak membahas kemungkinan menggunakan model rinci untuk meningkatkan evaluasi pencarian informasi .
Sebuah Model Pengguna
Model Marchionini yang membahas pencarian informasi perilaku pengguna . Tujuan dari model ini adalah untuk memberikan dasar untuk membuat dan mengevaluasi pengguna komputer interface untuk mendukung pencarian informasi pengguna , yang dianggapnya sebagai bentuk pemecahan masalah . Fungsi utama dari proses pencarian informasi adalah masalah definisi, pemilihan sumber , masalah artikulasi , pemeriksaan hasil , dan informasi
ekstraksi. Dalam model Marchionini itu , fungsi-fungsi ini diwakili dengan cara nonlinier. Urutan fungsi tergantung pada dinamika perilaku pencarian informasi pengguna tertentu. Namun, penulis tidak membahas hubungan antara pengguna dan komponen lain dari TBI .
Batasan - Batasan
Dalam tulisan mereka " Pada Evaluasi Sistem TBI , " Robertson dan Hancock Beaulieu membahas meningkatnya kompleksitas dalam evaluasi sistem TBI. Mereka mengidentifikasi faktor berikut ini meningkatkan kompleksitas : relevansi revolusi , revolusi kognitif , dan revolusi penulis. The interaktif berpendapat bahwa mengidentifikasi batas-batas sistem bawah evaluasi merupakan salah satu pusat masalah yang harus ditangani secara eksplisit dalam rangka meningkatkan evaluasi TBI . itu penulis menjelaskan bahwa pada awal percobaan TBI pada 1950-an , sistem terutama terbatas pada mekanisme pengambilan dan kegiatan seperti pengindeksan dan pencarian , masukan adalah permintaan untuk mekanisme ini , dan output adalah diambil item . Sistem ini biasanya dianggap sebagai " kotak hitam " dengan masukan dan outputs.5 Selama 40 tahun terakhTBI , pandangan ini telah dTBIevisi jauh . Robertson dan Hancock - Beaulieu berpendapat bahwa penelitian kami relevansi , proses kognitif terlibat dalam pencarian informasi , dan interaksi pengguna -komputer , telah menunjukkan dengan jelas bahwa batas-batas dari sistem TBI di bawah evaluasi harus dipertimbangkan kembali . itu batas tergantung pada tujuan evaluasi , komponen TBI dalam evaluasi , Experiments yang mengikuti model penelitian Cranfield menggunakan tampilan ini sistem TBI. Kagolovsky dan Moehr lingkungan , dan faktor lainnya . Batas-batas dari sistem yang dievaluasi memiliki untuk diidentifikasi secara eksplisit dalam setiap percobaan TBI .
Variabel - Variabel
Fidel dan Soergel membahas bagaimana variabel yang berbeda dalam proses TBI dapat dilihat, dan menyajikan tipologi peran variabel bisa bermain dalam sebuah penelitian . Fidel dan Soergel mempertimbangkan delapan elemen berikut sebagai bagian dari TBI: pengguna, permintaan, database, sistem pencarian, pencari, proses pencarian, dan hasil pencarian.  Ada beberapa masalah utama yang terkait dengan upaya ini untuk mengatur faktor yang mempengaruhi TBI menjadi kerangka konseptual:
  1. Daftar variabel cukup besar. Mereka menganggap daftar ini sebagai pembangkit variabel. Daftar yang lengkap dari variabel mustahil untuk menciptakan sejak TBI melibatkan unsur manusia dan organisasi. Jumlah faktor yang dapat mempengaruhi perilaku manusia dan organisasi adalah praktis tak terbatas dan banyak dari mereka dapat mempengaruhi proses TBI.
  2. Para penulis juga menemukan bahwa variabel individu tidak sangat berguna untuk karakteristik TBI.
  3. Kerangka konseptual mencoba membuat perintah yang diperlukan untuk evaluasi dikendalikan TBI.
Kerangka evaluasi
TBI merupakan proses kompleks. Lancaster dan Warner mengusulkan sebuah klasifikasi yang mengevaluasi layanan informasi atas dasar biaya, waktu, dan kualitas. Tingkat pertama, evaluasi efektivitas, berkaitan dengan evaluasi dari mesin pencari, dan pengguna berinteraksi dengan itu. Tiga kelompok kriteria dipertimbangkan: biaya, waktu, dan kualitas pertimbangan. Kriteria biaya dan waktu yang relatif sederhana dan mudah untuk membandingkan. Dua jenis biaya dievaluasi: biaya langsung per pencarian, dokumen, atau langganan. Tingkat kedua berhubungan ukuran efektivitas langkah-langkah biaya. Mengevaluasi biaya unit aspek yang berbeda dari hasil pencarian informasi. Tingkat ketiga evaluasi terkait biaya penyediaan layanan informasi kepada manfaat memiliki layanan yang tersedia.

Kesimpulan dari Analisa Literatur
Beberapa peneliti tidak membedakan antara "evaluasi sistem pencarian", "kinerja sistem pengambilan”, "evaluasi", “prosedur pencarian informasi”. Ini menghasilkan perbedaan terminologis dan ketidakmampuan untuk membandingkan hasil eksperimen. Model pencarian informasi harus mengakomodasi pengaturan naturalistik dan fokus pengguna kebutuhan informasi. Model ini memiliki terstruktur untuk memungkinkan analisis metode yang ada evaluasi, serta untuk mendukung metodologi evaluasi baru.

Sebuah Usulan Solusi : Kerangka Konsep TBI

Manusia memulai proses TBI. Seorang pengguna beroperasi dalam suatu lingkungan, yang ditandai dengan variabel seperti pengaturan (laboratorium atau operasional), kebijakan organisasi, atau jenis penelitian . Pengguna menemukan masalah bahwa dia harus memecahkan (membuat keputusan, mengambil tindakan) dalam suatu lingkungan. Untuk dapat melakukan hal ini, pengguna mengakses dan mengevaluasi negaranya pengetahuan tentang tugas. Pengetahuan ini dapat dinyatakan sebagai konstruksi kognitif dalam bentuk matriks proposisi. Atas dasar pertanyaan, pengguna dapat membuat pernyataan tentang informasinya perlu secara eksplisit menggunakan bahasa alami. Langkah selanjutnya adalah membuat keputusan tentang strategi untuk menyelesaikan pertanyaan. Keputusan ini didasarkan pada pengetahuan pengguna sebelumnya tentang subjek, perumusan kebutuhan informasi, ketersediaan sumber informasi, keakraban pengguna dengan sumber-sumber, dan faktor lainnya. Beberapa kemungkinan termasuk mencari orang yang memiliki informasi yang dibutuhkan, atau menemukan informasi ini dalam bentuk cetakan. Dalam beberapa situasi, pengguna akan melakukan pencarian dan mengevaluasi hasil, pada orang lain, kebutuhan informasi yang menjelaskan kepada seorang pencari yang melakukan pencarian. Jika kontak pengguna perantara, itu tergantung pada kemampuan pengguna untuk menjelaskan permintaan informasinya, serta pada kemampuan perantara untuk melakukan wawancara, pengetahuan perantara terhadap sumber daya informasi, dan faktor lainnya. Pengguna mengungkapkan kebutuhan informasi yang menghasilkan formulasi pertanyaan dan pembangunan strategi pencarian. Manusia berinteraksi dengan sistem TBI teknis melalui antarmuka . Antarmuka media yang mengubah pertanyaan informasi ke perintah khusus sistem dan menyajikan diambil set dokumen. Permintaan terdiri dari perintah dinyatakan dalam sintaks diizinkan oleh komponen pertanyaan dari sistem TBI teknis. Ia memiliki struktur elemen pencari (istilah, kode) yang tergantung pada model representasi data dalam dokumen set dibangun oleh sistem TBI teknis. Sebuah sistem TBI teknis (mesin pencari) adalah sistem informasi berbasis komputer yang digunakan oleh manusia selama proses TBI . Fungsi dari sistem TBI teknis termasuk pengindeksan, pertanyaan, pembobotan, operator Boolean, pengambilan, peringkat relevansi, umpan balik relevansi, dan perluasan pertanyaan. Mereka berinteraksi untuk mengambil dokumen dari satu set dokumen. Himpunan dokumen terdiri dari dokumen yang dipilih berdasarkan cakupan subjek, jenis sumber daya (misalnya, artikel jurnal, berita, dll), dan kriteria lainnya . Seperangkat dokumen biasanya dibuat oleh vendor atau percobaan .Dokumen baru ditambahkan ke set berkala. Jika satu set dokumen yang digunakan dalam percobaan TBI, para ahli biasanya menetapkan jumlah dokumen di set, karakteristik mereka, struktur, dan cakupan. Para ahli juga biasanya mengidentifikasi subset dokumen yang dinilai "relevan" dengan permintaan, yaitu, "dasar relevansi."Yang diambil set dokumen disajikan kepada komponen manusia dari proses TBI melalui antarmuka, yang berfungsi sebagai media transportasi untuk presentasi pada layar atau sebagai salinan cetak. Atas dasar model kognitif ini, pengguna dapat memutuskan untuk menghentikan pencariannya atau untuk menyesuaikan kebutuhan informasinya. Dalam kasus terakhir ini siklus yang diuraikan di atas dapat dilanjutkan.
Model Usulan TBI
Model terstruktur yang diusulkan TBI adalah representasi grafis dari semua komponen utama dari proses TBI dan hubungan antara mereka. Hubungan antara komponen mengikuti langkah-langkah dari proses TBI. Beberapa karakteristik internal dari mesin pencari, dan pengguna, yang mengenal keputusan untuk mengidentifikasi komponen-komponen tertentu didasarkan pada ketersediaan ruang dalam gambar ini.

Sebuah Kerangka Konseptual TBI
Ada banyak karakteristik yang dapat ditentukan untuk setiap komponen TBI. Versi lain dari model yang sama dapat dibuat untuk menunjukkan komponen yang berbeda dan/atau langkah-langkah dari proses TBI lebih detail. Model ini menunjukkan langkah-langkah pengguna mengambil selama proses TBI . Hal ini mirip dengan diagram alur-blok menurut definisi oleh Open Systems Group (The Systems Group Fakultas Teknologi di Universitas Terbuka di London).
Kesimpulan
Berbagai upaya untuk mengatasi kompleksitas pengambilan informasi dan masalah, khususnya, dalam evaluasi TBI, telah mengakibatkan upaya untuk memperkenalkan pendekatan sistem untuk TBI. Beberapa contoh dari upaya ini adalah: pemodelan TBI, mengidentifikasi batas-batas sistem bawah evaluasi, variabel mengidentifikasi sedang diselidiki, dan membuat kerangka evaluasi. Sayangnya, semua upaya ini tidak komprehensif, tidak cukup rinci, sebagaimana telah ditunjukkan dalam artikel ini. Kami menyarankan bahwa usulan kerangka kerja konseptual TBI, dan dua model yang diusulkan TBI dapat digunakan untuk mengatasi masalah terminologis dan evaluasi yang ada pencarian informasi.

Penerapan Berbagai Gaya Bibliografi Pada Era Teknologi Informasi


PENERAPAN BERBAGAI GAYA BIBIOGRAFI PADA ERA TEKNOLOGI INFORMASI


Disusun oleh:
Arief Delta Riswanto    (13040112130092)


S1 ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2013



  

LATAR BELAKANG
Bibliografi merupakan daftar bahan pustaka yang ada di perpustakaan. Bibliografi berasal dari bahasa Yunani yaitu “biblion” yang artinya buku dan “graphein” yang artinya menulis. Maka bibliografi berarti kegiatan teknis membuat deskripsi untuk suatu cantuman tertulis atau pustaka yang telah diterbitkan, yang tersusun secara sistematik berupa daftar menurut aturan yang dikehendaki. Sehingga bibliografi merupakan daftar bahan pustaka secara lengkap dan tidak terdapat pendapat dari penulis. Tujuan bibliografi adalah membantu pemakai dalam menentukan lokasi koleksi sebuah bahan pustaka atau mengenali bahan pustaka yang diminatinya.
Era teknologi informasi membuat bibliografi tidak hanya dalam bentuk tercetak, namun juga dapat diakses melalui komputer atau secara Online. Berbagai macam sistem komputer berbasis Online access digunakan untuk menampilkan bibliografi dalam bentuk non-cetak. Perlu ada kesesuaian antara konsep bibliografi yang memiliki berbagai macam gaya dengan akses baru menggunakan komputer. Sehingga dunia perpustakaan dapat mengikuti perkembangan teknologi informasi namun tetap mematuhi pedoman dalam pembuatan bibliografi koleksi perpustakaan. Terutama dunia perpustakaan di Indonesia perlu adanya tujuan yang jelas pengembangan perpustakaan di era teknologi informasi.

PERMASALAHAN
1.      Bagaimana penerapan berbagai gaya bibliografi pada era teknologi informasi (komputerisasi)?
2.      Bagaimana penerapan gaya bibliografi pada OPAC?
3.      Bagaimana keefektifan penerapan berbagai gaya bibliografi pada era teknologi informasi?
4.      Mengapa perlu adanya tujuan yang jelas pada pengembangan perpustakaan di Indonesia pada era teknologi informasi?

URAIAN
Beribu macam cara penulisan bibliografi terdapat di dunia ini. Situs Zotero menampilkan hingga 6.691 bibliography styles yang ada di dunia ini. Secara umum dari data tersebut hampir semua berasal dari suatu instansi atau lembaga bahkan universitas yang tersebar di seluruh dunia. Setiap universitas terkenal mengeluarkan gaya penulisannya sendiri dengan format yang telah mereka tentukan. Sebagai contoh Havard style dari universitas Havard di America atau Oxford style dari Universitas Oxford di Inggris. Berbagai macam gaya bibliografi dapat digunakan sebagai deskripsi informasi bahan pustaka.
Era teknologi informasi menekankan pada penggunaan teknologi dalam mencari, mengolah, serta menyebarluaskan informasi. Teknologi yang paling umum digunakan adalah komputer atau komputerisasi. Walaupun nantinya akan berkembang dengan berbagai macam pengembangan, termasuk akses lewat jaringan maupun internet. Penulisan gaya bibliografi menggunakan umumnya masih mengikuti format gaya bibliografi yang diinginkan. Sebagai contoh seorang pustakawan ingin menginginkan menggunakan gaya bibliografi Modern Language Accociation (MLA), maka penulisan deskripsi bibliografi koleksi di perpustakaan tersebut mengikuti format MLA. Pada pengerjaan dengan komputer juga ditulis sesuai dengan format gaya bibliografi yang akan diikuti. Sehingga yang dimaksud komputerisasi masih sebatas penggunaan komputer dalam pembuatan gaya bibliografi secara manual.
Open Public Access Catalog (OPAC) merupakan salah satu media penulisan deskripsi bibliografi. Di Indonesia, penulisan gaya bibliografi di OPAC jarang ditampilkan. Sebagian besar menampilkan deskripsi bibliografi dalam bentuk daftar. Namun terdapat OPAC yang menampilkan deskripsi bibliografi dengan gaya bibliografi tertentu. Sebagai contoh OPAC yang terdapat di UPT UNDIP yang menampilkan katalog dalam bentuk digital. Sehingga tidak menghilangkan format katalog konvensional namun tetap menggunakan teknologi yang sedang berkembang. Deskripsi bibliografi pada OPAC sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan pengguna dengan tetap mempertimbangkan kelengkapan informasi bahan pustaka. Nantinya dikembangkan lagi dengan menyesuaikan penggunaan gaya bibliografi yang terdapat pada OPAC pada perpustakaan yang bertaraf internasional.
Sesuai pembahasan di atas, setiap perpustakaan pada umumnya hanya menggunakan salah satu gaya bibliografi yang ada di dunia. Setiap lembaga atau instansi maupun universitas yang dapat membuat format gaya bibliografi jelas akan menggunakan gaya bibliografinya sendiri. Namun bagi perpustakaan lain yang akan menggunakan gaya bibliografi yang telah ada, terkadang akan merasa bingung gaya bibliografi mana yang akan digunakan. Ribuan jenis dan memiliki kemiripan membuat orang harus memilih gaya bibliografi yang akan digunakan. Sebagai perpustakaan di negara berkembang, barang tentu hanya bisa menggunakan gaya bibliografi yang telah ada. Namun tetap ada panduan gaya bibliografi mana yang akan digunakan secara umum. Sehingga terjadi keseragaman dalam pembuatan deskripsi bibliografi. Walaupun nantinya tetap dipelajari berbagai macam gaya bibliografi yang terdapat di dunia.
Era teknologi informasi semakin membuat pengolahan informasi semakin mudah dan cepat. Selain itu juga informasi semakin mudah didapat dengan berbagai macam tampilan. Termasuk penerapan berbagai macam gaya bibliografi pada era teknologi informasi. Informasi yang ditampilkan dari deskripsi bibliografi diusahakan mudah diterima oleh pengguna sasaran informasi. Gaya yang digunakan diambil berdasarkan kemudahan dalam penerimaan informasi dan paling umum digunakan. Sehingga tidak perlu susah untuk dipelajari dan dipahami. Informasi yang disampaikan akan lebih efektif sampai pada pengguna.
Jika melihat perkembangan perpustakaan di Indonesia terlihat belum adanya kesatuan. Banyak perpustakaan maju dan dapat dikategorikan bertaraf internasional yang berada di berbagai tempat di Indonesia. Namun masih lebih banyak perpustakaan yang membutuhkan bantuan baik sumber bahan pustaka maupun sumber daya manusia. Tujuan pengembangan perpustakaan terkesan bercabang. Pertama berusaha untuk menyamai kemajuan teknologi dan sistem di perpustakaan luar negeri. Kedua berusaha memperbaiki perpustakaan yang masih tertinggal. Pentingnya dicanangkannya tujuan yang jelas dalam pengembangan perpustakaan di Indonesia diharapkan terjadi keseragaman baik dalam sistem maupun arah pengembangan tiap-tiap perpustakaan. Sehingga perpustakaan salah satu pendukung perkembangan bangsa di era teknologi informasi

PENUTUP
Deskripsi bibliografi merupakan cantuman tertulis atau pustaka yang telah diterbitkan, yang tersusun secara sistematik berupa daftar menurut aturan yang dikehendaki. Setiap pustakawan di suatu perpustakaan dapat menentukan gaya bibliografi mana yang akan dipakai. Terlebih teknologi informasi yang semakin maju akan mempermudah dalam pembuatan dan penggunaan berbagai gaya bibliografi. Namun tetap mempertimbangkan sasaran pengguna serta sistem dan aturan yang berlaku. Sehingga fungsi bibliografi tetap ada.
Penerapan berbagai macam gaya bibliografi di era globalisasi tidak mengalami berbagai kendala. Jika disesuaikan dengan kebutuhan pengguna, serta tidak hanya terpaku pada satu sumber tertentu. Dunia perpustakaan lebih banyak menyesuaikan kebutuhan informasi pengguna. Perpustakaan ada untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna


SUMBER BACAAN
Sulistyo-Basuki. 1991. PENGANTAR ILMU PERPUSTAKAAN. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Pengertian Bibliografi dan Manfaatnya” 2010, Biografi Tokoh Dunia, diakses 31 Oktober 2013, <http://kolom-biografi.blogspot.com/2010/05/pengertian-bibliografi-dan-manfaatnya.html>



Zotero Style Repository”, Zotero, diakses 31 Oktober 2013,<http://www.zotero.org/styles>

Feb 23, 2015

Promosi Perpustakaan Melalui Siaran Radio



TUGAS TEKNOLOGI INFORMASI
PROMOSI PERPUSTAKAAN MELALUI SIARAN RADIO




Disusun oleh :
ARIEF DELTA RISWANTO
(13040112130092)


S-1 ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2012


ABSTRAK
Perpustakaan menyimpan dan mengelola berbagai macam koleksi perpustakaan yang berisi informasi dan pengetahuan. Koleksi tersebut nantinya dikelola hingga siap dilayankan kepada pemustaka. Menurut Ade Kohar (2003 : 6), “Koleksi perpustakaan adalah yang mencakup berbagai format bahan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan alternatif para pemakai perpustakaan terhadap media rekam informasi”.
Perlu adanya promosi untuk mengenalkan isi perpustakaan termasuk perpustakaan sendiri. Kotler (2002:41) menyatakan bahwa “Promosi adalah berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan yang menonjolkan keistimewaan-keistimewaan produknya yang membujuk konsumen sasaran agar membelinya. Dalam dunia perpustakaan promosi tersebut digunakan untuk membujuk pengunjung atau pemustaka agar mau datang.
Salah satu promosi yang ingin dibahas dalam hal ini adalah promosi melalui siaran radio. Hal ini merupakan inovasi baru dalam promosi perpustakaan. Berbagai manfaat juga bisa didapatkan melalui promosi menggunakan siaran radio.
  
KATA PENGANTAR

            Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberi kekuatan, petunjuk, dan bimbingan kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini sebagaimana mestinya. Salawat dan  salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita, Rasulullah Muhammad SAW, kepada para keluarga, sahabat, serta pengikutnya, dan semoga kita termasuk di dalamnya Amin.
            Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Sehingga penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran sebagai refleksi perbaikan dan peningkatan di masa yang akan datang.

             Hormat saya,

Arief Delta Riswanto
     NIM : 13040112130092

  

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR                                                                                                           
DAFTAR ISI                                                                                                                          
BAB I : PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah                                                                                       
1.2  Rumusan Masalah                                                                                                 
1.3  Ruang Lingkup                                                                                                     
BAB II            : PROMOSI PERPUSTAKAAN MELALUI SIARAN RADIO
2.1  Koleksi Perpustakaan                                                                                            
2.2  Promosi Perpustakaan                                                                                           
2.3  Siaran Radio                                                                                                         
2.4  Promosi Perpustakaan melalui Siaran Radio                                                         
BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan                                                                                                           
3.2 Saran                                                                                                                     
DAFTAR PUSTAKA                                                                                                                        


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG MASALAH
Perpustakaan adalah tempat disimpan dan dikelolanya koleksi dalam berbagai bentuk dan jenis. Keseluruhan koleksi yang dimiliki perpustakaan memiliki nilai manfaat dan isi materi tiap koleksi memberi informasi dan pengetahuan kepada pemustaka yang berkunjung ke perpustakaan.
Pada umumnya koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan hanya diketahui oleh masyarakat yang mau berkunjung ke perpustakaan. Selain itu, masyarakat tidak akan tahu apa saja yang ada dalam perpustakaan. Kecenderungan masyarakat Indonesia yang senang “disuapi”, membuat mereka tidak up to date terhadap segala macam informasi dan koleksi baru yang ada di perpustakaan.
Atas dasar masalah di atas, saat ini telah dikembangkan kegiatan promosi perpustakaan. Hal ini bertujuan untuk mengenalkan baik perpustakaan itu sendiri maupun segala macam hal yang berkaitan dengan perpustakaan tersebut. Dengan adanya promosi ini nantinya masyarakat akan lebih mudah mendapatkan informasi terbaru tentang perpustakaan.
Berbagai macam cara promosi dapat dilakukan perpustakaan. Namun sebagian besar dilakukan secara Offline. Padahal promosi yang dilakukan secara Online akan lebih interaktif dengan pengguna serta lebih mengena, terlebih jika diadakan suatu Talk Show.
Salah satu promosi yang ingin digagas adalah siaran melalui radio. Penulis mendapat inspirasi ketika magang di Perpustakaan Umum Kabupaten Wonosobo yang telah melakukan promosi menggunakan siaran radio setiap hari jum’at. Dengan adanya promosi secara Online diharapkan pengguna akan lebih mudah mendapatkan informasi serta perpustakaan lebih efektif dalam promosi perpustakaan.

1.2  RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan penjabaran latar belakang di atas, penulis merumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut:
1.      Apa saja promosi yang bisa dilakukan oleh suatu perpustakaan?
2.      Bagaimana promosi perpustakaan menggunakan siaran radio?


1.3  RUANG LINGKUP
Agar materi yang terkandung lebih fokus dalam pembahasan promosi menggunakan siaran radio, maka penulis lebih mengkhususkan pada  teknis pelaksanaan siaran radio, pada materi yang disampaikan, serta penjabaran program-program yang ada di perpustakaan. Serta perpustakaan yang dimaksud adalah perpustakaan umum daerah. Hal ini dikarenakan koleksi yang ada lebih kompleks dan kegiatan yang ada lebih beragam.


BAB II
PROMOSI PERPUSTAKAAN MELALUI SIARAN RADIO
2.1  Koleksi Perpustakaan
Perpustakaan menyimpan dan mengelola berbagai macam koleksi perpustakaan yang berisi informasi dan pengetahuan. Koleksi tersebut nantinya dikelola hingga siap dilayankan kepada pemustaka.
Menurut Ade Kohar (2003 : 6), “Koleksi perpustakaan adalah yang mencakup berbagai format bahan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan alternatif para pemakai perpustakaan terhadap media rekam informasi
Menurut Yulia (1993 : 3) ada empat jenis koleksi perpustakaan yaitu :
·         Karya cetak
Karya cetak adalah hasil pemikiran manusia yang dituangkan dalam bentuk cetak, seperti :
a.       Buku
Buku adalah bahan pustaka yang merupakan suatu kesatuan utuh dan yang paling utama terdapat dalam koleksi perpustakaan. Berdasarkan standar dari Unesco tebal buku paling sedikit 49 halaman tidak termasuk kulit maupun jaket buku. Diantaranya buku fiksi, buku teks, dan buku rujukan.
b.      Terbitan berseri
Bahan pustaka yang direncanakan untuk diterbitkan terus dengan jangka waktu terbit tertentu. Yang termasuk dalam bahan pustaka ini adalah harian (surat kabar), majalah (mingguan bulanan dan lainnya), laporan yang terbit dalam jangka waktu tertentu, seperti laporan tahunan, tri wulanan, dan sebagainya.
·         Karya noncetak
Karya noncetak adalah hasil pemikiran manusia yang dituangkan tidak dalam bentuk cetak seperti buku atau majalah, melainkan dalam bentuk lain seperti rekaman suara, rekaman video, rekaman gambar dan sebagainya. Istilah lain yang dipakai untuk bahan pustaka ini adalah bahan non buku, ataupun bahan pandang dengar. Yang termasuk dalam jenis bahan pustaka ini adalah:
a.       Rekaman suara
Yaitu bahan pustaka dalam bentuk pita kaset dan piringan hitam. Sebagai  contoh untuk koleksi perpustakaan adalah buku pelajaran bahasa inggris yang dikombinasikan dengan pita kaset.
b.      Gambar hidup dan rekaman video
Yang termasuk dalam bentuk ini adalah film dan kaset video. Kegunaannya selain bersifat rekreasi juga dipakai untuk pendidikan. Misalnya untuk pendidikan pemakai, dalam hal ini bagimana cara menggunakan perpustakaan.
c.       Bahan Grafika
Ada dua tipe bahan grafika yaitu bahan pustaka yang dapat dilihat langsung (misalnya lukisan, bagan, foto, gambar, teknik dan sebagainya) dan yang harus dilihat dengan bantuan alat (misalnya selid, transparansi, dan filmstrip).
d.      Bahan Kartografi
Yang termasuk kedalam jenis ini adalah peta, atlas, bola dunia, foto udara, dan sebagainya.
·         Bentuk mikro
Bentuk mikro adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjukkan semua bahan pustaka yang menggunakan media film dan tidak dapat dibaca dengan mata biasa melainkan harus memakai alat yang dinamakan microreader. Bahan pustaka ini digolongkan tersendiri, tidak dimasukkan bahan noncetak. Hal ini disebabkan informasi yang tercakup didalamnya meliputi bahan tercetak seperti majalah, surat kabar, dan sebagainya. Ada tiga macam bentuk mikro yang sering menjadi koleksi perpustakaan yaitu:
a.       Mikrofilm, bentuk mikro dalam gulungan film. Ada beberapa ukuran film yaitu 16 mm, dan 35 mm.
b.      B. Mikrofis, bentuk mikro dalam lembaran film dengan ukuran 105 mm x 148 mm (standar) dan 75 mm x 125 mm.
c.       Microopaque, bentuk mikro dimana informasinya dicetak ke dalam kertas yang mengkilat tidak tembus cahaya. Ukuran sebesar mikrofis.
·         Karya dalam bentuk elektronik
Dengan adanya teknologi informasi, maka infornasi dapat dituangkan ke dalam media elektronik seperti pita magnetis dan cakram atau disc. Untuk membacanya diperlukan perangkat keras seperti computer, CD-ROM player, dan sebagainya. Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa jenis-jenis bahan pustaka terdiri dari bahan pustaka cetak dan noncetak. Bahan pustaka cetak meliputi: buku, majalah, surat kabar, dan laporan. Untuk terbitan berkala jangka terbitnya tergantung kebijakan masing-masing. Bahan pustaka noncetak meliputi: video, kaset, dan piringan hitam, untuk bisa menggunakannya harus memakai alat bantu masing-masing. Sedangkan bentuk mikro cara menggunakannya dengan memakai alat bantu yakni microreader, dan untuk bentuk elektronik bisa menggunakan komputer atau CD-ROM player.

2.2  Promosi Perpustakaan
Ketercapaian suatu perpustakaan salah satu diukur dari jumlah pengunjung atau pemustaka yang datang ke perpustakaan. Layanan yang memuaskan, koleksi lengkap, serta tampilan perpustakaan yang bagus akan menarik minat pengunjung untuk datang. Namun, tanpa adanya pemberitahuan apa saja yang terdapat di perpustakaan, pemustaka tidak akan tahu. Sehingga perlu adanya promosi perpustakaan.
Kotler (2002:41) menyatakan bahwa “Promosi adalah berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan yang menonjolkan keistimewaan-keistimewaan produknya yang membujuk konsumen sasaran agar membelinya. Dalam dunia perpustakaan promosi tersebut digunakan untuk membujuk pengunjung atau pemustaka agar mau datang.
Menurut Tjiptono (2000:222) tujuan promosi diantaranya adalah :
a.       Menumbuhkan persepsi pelanggan terhadap suatu kebutuhan (category need).
b.      Memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang suatu produk kepada konsumen (brand awareness).
c.        Mendorong pemilihan terhadap suatu produk (brand attitude).
d.       Membujuk pelanggan untuk membeli suatu produk (brand puchase intention).
e.        Mengimbangi kelemahan unsur bauran pemasaran lain (puchase facilitation).
f.        Menanamkan citra produk dan perusahaan (positioning).
Pada dasarnya segala daya dan upaya yang dilakukan melalui promosi dalam dunia perpustakaan memiliki sasaran untuk: meningkatnya pengunjung perpustakaan; meningkatnya buku yang dipinjam serta meningkatnya pemanfaatan koleksi maupun sumber daya yang ada di perpustakaan. Dan pada akhirnya penyelenggaraan perpustakaan yang cantik, cerdas dan layanan yang ramah dapat menumbuhkan budaya baca bagi masyarakat.
Agar promosi perpustakaan dapat berjalan dengan baik maka diperlukan beberapa unsur yang harus diperhatikan yaitu :
a.       Bahan Pustaka merupakan unsur penting artinya koleksi apa saja yang dimiliki oleh perpustakaan sebagai bahan promosi (tercetak, elektronik, web)
  1. Layanan / Jasa merupakan jenis layanan yang ada dan diberikan oleh perpustakaan.
  2. Petugas adalah pengelola perpustakaan yang tahu persis tentang kondisi perpustakaan serta sebagai pelaksana dalam pembuatan sarana promosi
  3. Pemustaka dahulu dikenal dengan pengguna merupakan orang yang memanfaatkan perpustakaan, sebagai sasaran dari promosi
  4. Media /Chanel adlah saluran atau peralatan yang dipakai sebagai sarana penyampai promosi
  5. Sarana / Prasarana merupakan peralatan yang tersedia dalam pelayanan perpustakaan.
Beberapa bentuk promosi  perpustakaan lewat :
a.       Brosur adalah salah satu bentuk promosi yang berupa kertas cetakan/lembaran yang isinya mencakup petunjuk umum ttg perpustakaan; informasi ttg koleksi, daftar bacaan yang menarik, petunjuk ttg subyek2 ttt; informasi ttg jenis perpustakaan
b.      Poster merupakans salah satu media promosi yang biasanya menggunakan kertas ukuran besar (A3 atau A2) isinya selain tulisan juga ada gambar. Poster ini dibuat dengan tujuan untuk menarik perhatian atau mencuri perhatian sekilas dari orang yang lewat diseputar pemasangan poster.
c.       News Letter merupakan salah satu media yang digunakan untuk memberikan informasi khusus kepada sejumlah orang secara teratur. Isinya tentang berita atau artikel-artikel singkat. Dalam news letter secara tetap harus memuat : editorial, informasi singkat & rinci ttg layanan, kegiatan, koelksi terbaru, fasilitas dan peraturan perpustakaan beri juga ilustrasi/gambar yg menarik atau kuis2.
d.      Pembatas Buku = bookmark merupakan salah satu promosi yang digunakan dan untuk sarana memberi tanda pembatas pada halaman-halaman buku, tujuannya untuk memberi batasan pada halaman yang sudah dibaca dan nanti akan dibaca kembali, agar menarik dapat diberi logo atau gambar-gambar yang menarik.
e.        Terbitan Khusus Perpustakaan merupakan promosi yang berbentuk sebuah terbitan yang dilakukan oleh perpustakaan sendiri, seperti buku panduan penggunaan perpustakaan = booklet, kalender perpustakaan (isi nya kegiatan yang dilakukan oleh perpustakaan)
f.       Pameran Perpustakaan, merupakan kegiatan promosi perpustakaan dengan maksud menarik perhatian banyak orang (massa) termasuk promosi yang paling jitu untuk menjaring orang. Selain menarik lebih banyak orang juga efektif untuk memperkenalkan layanan yang dibrikan oleh perpustakaan.
g.      Ceramah merupakan kegiatan dimana satu atau dua orang berbicara dalam forum tertentu sedangkan yang lain (audience) mendengarkan. Isi pembicaraan berkisar tentang kondisi dan layanan perpustakaan serta kepustakawanan atau how to use the library. Ceramah bisa dilakukan sebagai salah satu sarana user education
h.      Seminar merupakan kegiatan yang dilakukan seperti ceramah hanya diperlukan persiapan yang lebih lama serta lebih luas cakupannya
i.        Berbagai Kegiatan di Perpustakaan seperti perlombaan (mewarnai, bercerita/dongeng, penelusuran informasi), wisata perpustakaan, bazar, pemutaran film, dll.

2.3  Siaran Radio
Menurut Undang-undang Penyiaran no 32/2002 : kegiatan pemancar luasan siaran melalui sarana pemancaran dan/atau sarana transmisi di darat, di laut atau di antariksa dengan menggunakan spektrum frekuensi radio melalui udara, kabel, dan/atau media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran, yang dilakukan secara teratur dan berkesinambungan.
 Terdapat dua gelombang radio yang ada, yaitu AM dan FM,
a.       Radio Am
Radio AM (modulasi amplitudo) bekerja dengan prinsip memodulasikan gelombang radio dan gelombang audio. Kedua gelombang ini sama-sama memiliki amplitudo yang konstan. Namun proses modulasi ini kemudian mengubah amplitudo gelombang penghantar (radio) sesuai dengan amplitude gelombang audio. Saat ini radio AM tidak terlalu banyak digunakan untuk siaran radio komersial karena kualitas suara yang buruk.
b.      Radio Fm
Radio FM (modulasi frekuensi) bekerja dengan prinsip yang serupa dengan radio AM, yaitu dengan memodulasi gelombang radio (penghantar) dengan gelombang audio. Hanya saja, pada radio FM proses modulasi ini menyebabkan perubahan pada frekuensi.
Pada dasarnya sistem radio siaran dapat dibedakan sebagai berikut :
a.       Radio Siaran Pemerintah (Goverment Ownership and Operation Broadcasting)
Badan radio siaran ini dimiliki dan dikuasai pemerintah. Pengelolaanya diserahkan kepada salah satu departemen. Pemerintah republik Indonesia, misalnya, menempatkan RRI pada Departemen Penerangan. Karena milik pemerintah dan dikuasai pemerintah maka Radio Siaran Pemerintah melakukan operasinya dengan menyandang misi pemerintah. Biayanya pun termasuk anggaran belanja pemerintah. Perbedaan RRI dari Radio Siaran Pemerintah lainnya adalah bahwa RRI mencari sumber biaya dari periklanan. Jadi RRI tidak lagi berfungsi sosial, tetapi juga komersial. Hal ini dikukuhkan dengan SK Menteri Penerangan RI No. 19 Tahun 1968. Meskipun demikian, sejalan dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku, pelaksanaan RRI di bidang komersial selalu dibatasi dalam arti kata aktivitas dan penggunaan dari hasilnya.
b.      Radio Siaran Semi Pemerintah (Public Corporation Broadcasting)
Ini merupakan perusahaan umum (public enterprise) di bawah pengawasan sebuah korporasi (corporation) yang bebas (Independent) tetapi terikat oleh sebuah charter untuk melaksanakan siarannya guna kepentingan umum seluruh negeri. Radio siaran dengan bentuk organisasi corporation berdasarkan sebuah charter yang berlaku untuk masa (10 sampai 25 tahun) yang dapat diperpanjang lagi. Penyelenggaraan dipimpin oleh suatu direksi yang diawasi oleh sebuah dewan yang disebut “Broad of Governors” yang beranggotakan wakil-wakil pemerintah dan Parlemen. Penyusunan program dibantu oleh Advieory Council. Untuk kelangsungan siarannya, para pemilik pesawat radio dipungut iuran (lisence fee). Hidupnya sebagian corporation sebagian besar adalah dari iuran radio, dan hanya sebagian kecil saja diperoleh dari usaha sendiri seperti penerbitan, pertunjukan, dan lain sebagainya. Usaha dalam bentuk periklanan tidak dibenarkan.
Dalam pada itu sensor terhadap isi siaran tidak dilakukan oleh pemerintah, karena kehendak masyarakat dan kepentingan Pemerintahan telah terjamin oleh “Broad of Governors” tadi, yang terdiri dari wakil-wakil pemerintahan dan Parlemen.
c.       Radio Siaran Swasta (Private Enterprise Broadcasting)
Badan radio siaran swasta ini dimiliki perorangan dan sifatnya komersial. Dengan lisensi pemerintah, biaya untuk kelangsungan hidupnya diperoleh dari periklanan dan persponsoran acara (sponsored program). Di Amerika Serikat radio siaran swasta mempunyai jaringan yang luas, seperti NBC, CBS, ABC, dan MBS. Sesuai dengan sistem pemerintahan Amerika Serikat, badan radio siaran tersebut mempunyai kebebasan sepenuhnya, dalam arti kata tidak mengenal sensor. Ini tidak berarti bahwa pengelolaannya tidak mengenal tanggung jawab nasional dan tanggung jawab sosial. Tanggung jawab mereka adalah pada kesadaran sendiri atau hati nurani sendiri yang dengan sendirinya bertanggung jawab secara nasional dan sosial

2.4  Promosi Perpustakaan melalui Siaran Radio
Seperti dijelaskan pada promosi perpustakaan, bahwa apa saja yang ada pada suatu perpustakaan perlu adanya pemberitahuan kepada publik. Pemberitahuan ini salah satunya dengan promosi, agar pengunjung atau pemustaka tertarik untuk datang ke perpustakaan.
Berbagai macam promosi dapat dilakukan, namun sebagian besar secara offine atau tercetak. Perpustakaan umum kabupaten Wonosobo menggagas promosi melalui siaran radio setiap hari jum’at pukul 10.00-11.00 WIB. Hal ini berguna untuk mendekatkan lagi antara pengunjung dan petugas perpustakaan. Terlebih dalam siaran radio diadakan tanya jawab.
Berbagai macam materi disampaikan setiap minggunya. Untuk kali pertama, siaran radio ini digunakan untuk mempromosikan atau mengenalkan tentang perpustakaan kabupaten Wonosobo. Berbagai macam sarana prasarana, serta program kegiatan yang ada dijabarkan. Sehingga masyarakat tahu ada apa saja di perpustakaan. Dengan begitu pengunjung akan lebih mengenal isi di perpustakaan. Jika ada kegiatan yang akan dilakukan pun petugas perpustakaan akan mensosialisasikan kepada pendengar dan menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan.
Siaran yang berikutnya lebih ke pemaparan meteri ilmu-ilmu umum, seperti kebudayaan dan pariwisata, sejarah, dan fenomena-fenomena aktual baik di Indonesia dan dunia. Terkadang juga mengundang narasumber untuk lebih menguatkan materi yang disampaikan.
Beberapa manfaat promosi lewat radio adalah sebagai berikut :
a.       Mudah diakses oleh pemustaka dan efisien waktu serta tempat
b.      Petugas perpustakaan atau pustakawan dapat leluasa menyampaikan segala hal tentang perpustakaan
c.       Biaya yang dibutuhkan relatif terjangkau, sesuai dengan anggaran yang disediakan
d.      Isi materi lebih beragam dan aktual, sesuai dengan perkembangan informasi yang ada
e.       Lebih komunikatif dengan pendengar, terlebih jika diadakan tanya jawab
Dengan berbagai manfaat tersebut diharapkan progres jumlah pengunjung semakin membaik serta pengunjung lebih bisa mengenal perpustakaan dengan baik.

 BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
 Perlu adanya promosi perpustakaan untuk mengenalkan perpustakaan itu sendiri, koleksi, serta program kegiatan yang ada di perpustakaan tersebut. Berbagai macam promosi dapat dilakukan mulai dari pembuatan brosur, poster, maupun pameran dapat digunakan untuk mengealkan perpustakaan.
Salah satu cara baru yang belum banyak digunakan adalah promosi melalui siaran radio. Promosi perpustakaan melalui siaran radio memiliki banyak manfaat dan kemudahan yang nantinya diharapkan progres pengunjung yang datang bertambah dan meningkat setiap harinya.
Fungsi utama promosi perpustakaan melalui siaran radio adalah untuk lebih mendekatkan antara petugas perpustakaan atau pustakawan dan penggunjung atau pemustaka dalam berinteraksi di perpustakaan. pengunjung atau pemustaka akan lebih mengenal perpustakaan lebih jauh dengan pemaparan segala hal yang ada di perpustakaan lewat siaran radio.
3.2 Saran
            Promosi perpustakaan melalui siaran radio merupakan hal yang masih jarang ditemui. Perlu adanya sosialisasi serta penjelasan lebih detail tentang tujuan dan manfaat dari promosi melalui siaran. Dunia perpustakaan masih memerlukan inovasi baru guna meningkatkan fungsi perpustakaan. Semoga perpustakaan-perpustakaan di Indonesia semakin istimewa dan memiliki andil besar dalam mencerdaskan bangsa.

DAFTAR PUSTAKA

Ade   Kohar,   2003.   Teknik   Penyusunan   Kebijakan   Pengembangan   Koleks Perpustakaan: Suatu Implementasi Studi Retrospektif. Jakarta
Tjiptono, Fandy. 2000. Manajemen jasa, Edisi Kedua., Yogyakarta: Andi offset
Yulia, Yuyu. 1993. Materi Pokok Pengadaan Bahan Pustaka. – Cet. 1. – Jakarta :
Universitas Terbuka.
 Yuni_Yuven. ( 2009, 14 Des ). STRATEGI PROMOSI LAYANAN PERPUSTAKAAN. Diperoleh 21 Juni 2013, dari http://yuni_yuven.blog.undip.ac.id/2009/12/14/strategi-promosi-layanan-perpustakaan/