Kesabaran sangat diperlukan di kehidupan sehari-hari. Ajaran agama juga mengharuskan setiap manusia untuk dapat bersikap sabar dalam menghadapi cobaan hidup. Tanpa kesabaran orang tua tidak akan bisa mendidik anak dengan baik, tanpa kesabaran seorang peneliti tidak akan menemukan hasil yang diharapkan, tanpa kesabaran akan banyak kecelakaan di jalanan karena lampu merah tidak diindahkan, dan masih banyak sekali hal yang harus disikapi dengan kesabaran. Selain memberikan kedamaian pada diri sendiri, kesabaran juga dapat bermanfaat bagi orang lain, juga semakin dekat dengan Allah SWT. Sebagaimana Allah SWT berfirman :
“Wahai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan
(kepada Allah) dengan sabar dan shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang
yang sabar.” (Q.S
al-Baqarah : 153).
Memang
benar bahwa sabar mahal harganya. Karena dorongan untuk selalu menjadi yang tercepat, mengerjakan sesuatu dengan cepat, godaan dari setan dan gangguan jin
dapat menjadikan kita sulit bersabar. Namun semua itu tidak bisa dijadikan
alasan untuk tidak dapat “membeli” kesabaran walaupun mahal harganya. Semakin
giat berusaha untuk bersabar dalam menghadapi masalah, semakin damai hati
seseorang, dan tentunya semakin dekat lagi dengan Allah SWT. Sebagaimana dalam
surat lain Allah SWT berfirman.
“Mereka tidak menjadi lemah karena
bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak pula
menyerah kepada musuh. Allah mencintai orang-orang yang bersabar.”
(Q.S ali-‘Imran :146).
Goncangan
dan banyak konflik yang terjadi di negeri ini juga salah satunya pasti
disebabnya kurangnya sikap sabar menghadapi cobaan dengan berfikir jernih. Baik
para petinggi negara yang selalu mencari kekuasaan, juga rakyat yang tidak
pernah puas dan selalu menuntut kebutuhannya dipenuhi oleh pemerintah tanpa
usaha lebih.
Cara mengendalikan diri ketika emosi sehingga dapat selalu
bersabar :
1. Memohon perlindungan kepada Allah dari godaan
setan, dengan membaca ta’awudz:
أعوذُ بالله مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجيمِ
A-‘UDZU BILLAHI MINAS SYAITHANIR RAJIIM
Karena
sumber marah adalah setan, sehingga godaannya bisa diredam dengan memohon
perlindungan kepada Allah.
2. DIAM dan jaga lisan
Bawaan
orang marah adalah berbicara tanpa aturan. Sehingga bisa jadi dia bicara
sesuatu yang mengundang murka Allah. Karena itulah, diam merupakan cara mujarab
untuk menghindari timbulnya dosa yang lebih besar.
3. mengambil posisi
lebih rendah
Kecenderungan
orang marah adalah ingin selalu lebih tinggi.. dan lebih tinggi. Semakin
dituruti, dia semakin ingin lebih tinggi. Dengan posisi lebih tinggi, dia bisa
melampiaskan amarahnya sepuasnya.
Karena
itulah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan saran sebaliknya.
Agar marah ini diredam dengan mengambil posisi yang lebih rendah dan lebih
rendah. Dari Abu Dzar radhiyallahu
‘anhu, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam menasehatkan,
إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ وَهُوَ قَائِمٌ
فَلْيَجْلِسْ، فَإِنْ ذَهَبَ عَنْهُ الْغَضَبُ وَإِلَّا فَلْيَضْطَجِعْ
Apabila kalian marah, dan dia dalam posisi berdiri,
hendaknya dia duduk. Karena dengan itu marahnya bisa hilang. Jika belum juga
hilang, hendak dia mengambil posisi tidur. (HR. Ahmad 21348, Abu Daud 4782 dan
perawinya dinilai shahih oleh Syuaib Al-Arnauth).
4. Ingatlah hadis ini
ketika marah
Dari
Muadz bin Anas Al-Juhani radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
مَنْ كَظَمَ غَيْظاً وَهُوَ قادرٌ على أنْ
يُنفذهُ دعاهُ اللَّهُ سبحانهُ وتعالى على رءوس الخَلائِقِ يَوْمَ القيامةِ حتَّى
يُخيرهُ مِنَ الحورِ العين ما شاءَ
“Siapa yang berusaha menahan amarahnya, padahal dia mampu
meluapkannya, maka dia akan Allah panggil di hadapan seluruh makhluk pada hari
kiamat, sampai Allah menyuruhnya untuk memilih bidadari yang dia kehendaki. (HR. Abu Daud,
Turmudzi, dan dihasankan Al-Albani)
5. Segera berwudhu atau
mandi
Marah
dari setan dan setan terbuat dari api. Padamkan dengan air yang dingin.
Terdapat
hadis dari Urwah As-Sa’di
radhiyallahu ‘anhu, yang mengatakan,
إِنَّ الْغَضَبَ مِنْ الشَّيْطَانِ وَإِنَّ
الشَّيْطَانَ خُلِقَ مِنْ النَّارِ وَإِنَّمَا تُطْفَأُ النَّارُ بِالْمَاءِ
فَإِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَتَوَضَّأْ
Sesungguhnya marah itu dari setan, dan setan diciptakan
dari api, dan api bisa dipadamkan dengan air. Apabila kalian marah, hendaknya
dia berwudhu.
(HR. Ahmad 17985 dan Abu Daud 4784)
Itu tadi
merupakan cara menahan emosi dan selalu bersabar yang diajarkan Rasulullah. Masih
banyak lagi cara untuk mendamaikan diri dengan bersabar. Semua itu kembali pada
diri masing-masing dan komitmen untuk dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan orang
lain. Dunia ini akan damai tanpa ada dendam, tanpa ada emosi, dan selalu
bersabar dan bertawakal. Perangi setan dan segala hal yang merusak kita. Semoga
tulisan yang saya sunting dari beberapa sumber ini dapat bermanfaat bagi diri
saya sendiri maupun pembaca
Sumber bacaan :
Ammi Nur
Baits. 2013. 5 Cara Mengendalikan Emosi
dalam Islam. Diakses dari http://www.konsultasisyariah.com/cara-mengendalikan-emosi-dalam-islam/
Ummu Ahmad Rinautami Ardi Putri. 2013. Sabar Itu Akan Selalu Indah .
Diakses dari http://muslimah.or.id/aqidah/sabar-itu-akan-selalu-indah.html
0 komentar:
Post a Comment