TUGAS TEKNOLOGI INFORMASI
PROMOSI PERPUSTAKAAN MELALUI SIARAN RADIO
Disusun oleh :
ARIEF DELTA
RISWANTO
(13040112130092)
S-1 ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2012
ABSTRAK
Perpustakaan
menyimpan dan mengelola berbagai macam koleksi perpustakaan yang berisi
informasi dan pengetahuan. Koleksi tersebut nantinya dikelola hingga siap
dilayankan kepada pemustaka. Menurut Ade Kohar (2003 : 6), “Koleksi perpustakaan adalah yang mencakup berbagai format
bahan
sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan alternatif
para pemakai perpustakaan terhadap media rekam informasi”.
Perlu
adanya promosi untuk mengenalkan isi perpustakaan termasuk perpustakaan
sendiri. Kotler
(2002:41) menyatakan bahwa “Promosi adalah berbagai kegiatan yang dilakukan
oleh perusahaan yang menonjolkan keistimewaan-keistimewaan produknya yang
membujuk konsumen sasaran agar membelinya. Dalam dunia perpustakaan promosi
tersebut digunakan untuk membujuk pengunjung atau pemustaka agar mau datang.
Salah satu
promosi yang ingin dibahas dalam hal ini adalah promosi melalui siaran radio.
Hal ini merupakan inovasi baru dalam promosi perpustakaan. Berbagai manfaat
juga bisa didapatkan melalui promosi menggunakan siaran radio.
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT, yang telah memberi kekuatan, petunjuk, dan bimbingan
kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini sebagaimana mestinya. Salawat
dan salam semoga selalu tercurah kepada
junjungan kita, Rasulullah Muhammad SAW, kepada para keluarga, sahabat, serta
pengikutnya, dan semoga kita termasuk di dalamnya Amin.
Penulis menyadari masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Kesempurnaan hanya milik Allah SWT.
Sehingga penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran sebagai refleksi
perbaikan dan peningkatan di masa yang akan datang.
Hormat saya,
Arief
Delta Riswanto
NIM : 13040112130092
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah
1.2 Rumusan
Masalah
1.3 Ruang
Lingkup
BAB II : PROMOSI PERPUSTAKAAN MELALUI
SIARAN RADIO
2.1 Koleksi
Perpustakaan
2.2 Promosi
Perpustakaan
2.3 Siaran
Radio
2.4 Promosi
Perpustakaan melalui Siaran Radio
BAB III : PENUTUP
3.1
Kesimpulan
3.2
Saran
DAFTAR
PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG MASALAH
Perpustakaan
adalah tempat disimpan dan dikelolanya koleksi dalam berbagai bentuk dan jenis.
Keseluruhan koleksi yang dimiliki perpustakaan memiliki nilai manfaat dan isi
materi tiap koleksi memberi informasi dan pengetahuan kepada pemustaka yang
berkunjung ke perpustakaan.
Pada
umumnya koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan hanya diketahui oleh masyarakat
yang mau berkunjung ke perpustakaan. Selain itu, masyarakat tidak akan tahu apa
saja yang ada dalam perpustakaan. Kecenderungan masyarakat Indonesia yang
senang “disuapi”, membuat mereka tidak up
to date terhadap segala macam informasi dan koleksi baru yang ada di perpustakaan.
Atas
dasar masalah di atas, saat ini telah dikembangkan kegiatan promosi
perpustakaan. Hal ini bertujuan untuk mengenalkan baik perpustakaan itu sendiri
maupun segala macam hal yang berkaitan dengan perpustakaan tersebut. Dengan
adanya promosi ini nantinya masyarakat akan lebih mudah mendapatkan informasi
terbaru tentang perpustakaan.
Berbagai
macam cara promosi dapat dilakukan perpustakaan. Namun sebagian besar dilakukan
secara Offline. Padahal promosi yang
dilakukan secara Online akan lebih
interaktif dengan pengguna serta lebih mengena, terlebih jika diadakan suatu Talk Show.
Salah
satu promosi yang ingin digagas adalah siaran melalui radio. Penulis mendapat
inspirasi ketika magang di Perpustakaan Umum Kabupaten Wonosobo yang telah
melakukan promosi menggunakan siaran radio setiap hari jum’at. Dengan adanya
promosi secara Online diharapkan pengguna
akan lebih mudah mendapatkan informasi serta perpustakaan lebih efektif dalam
promosi perpustakaan.
1.2 RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan
penjabaran latar belakang di atas, penulis merumuskan beberapa permasalahan
sebagai berikut:
1. Apa
saja promosi yang bisa dilakukan oleh suatu perpustakaan?
2. Bagaimana
promosi perpustakaan menggunakan siaran radio?
1.3 RUANG
LINGKUP
Agar materi yang
terkandung lebih fokus dalam pembahasan promosi menggunakan siaran radio, maka
penulis lebih mengkhususkan pada teknis
pelaksanaan siaran radio, pada materi yang disampaikan, serta penjabaran
program-program yang ada di perpustakaan. Serta perpustakaan yang dimaksud
adalah perpustakaan umum daerah. Hal ini dikarenakan koleksi yang ada lebih
kompleks dan kegiatan yang ada lebih beragam.
BAB
II
PROMOSI
PERPUSTAKAAN MELALUI SIARAN RADIO
2.1 Koleksi
Perpustakaan
Perpustakaan
menyimpan dan mengelola berbagai macam koleksi perpustakaan yang berisi
informasi dan pengetahuan. Koleksi tersebut nantinya dikelola hingga siap
dilayankan kepada pemustaka.
Menurut Ade Kohar (2003 : 6), “Koleksi perpustakaan adalah yang mencakup
berbagai format bahan sesuai
dengan perkembangan dan kebutuhan alternatif para pemakai perpustakaan terhadap
media rekam informasi”
Menurut
Yulia (1993 : 3) ada empat jenis koleksi perpustakaan yaitu :
·
Karya cetak
Karya cetak adalah hasil pemikiran
manusia yang dituangkan dalam bentuk cetak, seperti :
a.
Buku
Buku adalah bahan pustaka yang merupakan suatu
kesatuan utuh dan yang paling utama
terdapat dalam koleksi perpustakaan. Berdasarkan standar dari Unesco tebal buku paling sedikit 49
halaman tidak termasuk kulit maupun jaket buku. Diantaranya buku fiksi, buku
teks, dan buku rujukan.
b.
Terbitan berseri
Bahan pustaka yang direncanakan untuk diterbitkan
terus dengan jangka waktu terbit tertentu. Yang termasuk dalam bahan pustaka
ini adalah harian (surat kabar), majalah (mingguan bulanan dan lainnya), laporan
yang terbit dalam jangka waktu tertentu, seperti laporan tahunan, tri wulanan,
dan sebagainya.
·
Karya noncetak
Karya noncetak adalah hasil pemikiran manusia yang
dituangkan tidak dalam bentuk cetak seperti buku atau majalah, melainkan dalam
bentuk lain seperti rekaman suara, rekaman video, rekaman gambar dan
sebagainya. Istilah lain yang dipakai untuk bahan pustaka ini adalah bahan non
buku, ataupun bahan pandang dengar. Yang termasuk dalam jenis bahan pustaka ini
adalah:
a.
Rekaman suara
Yaitu bahan pustaka dalam bentuk pita kaset dan
piringan hitam. Sebagai contoh untuk koleksi perpustakaan adalah buku pelajaran bahasa inggris yang
dikombinasikan dengan pita kaset.
b.
Gambar hidup dan rekaman video
Yang termasuk dalam bentuk ini adalah film dan kaset video.
Kegunaannya selain bersifat rekreasi juga dipakai untuk pendidikan. Misalnya
untuk pendidikan pemakai, dalam hal ini bagimana cara menggunakan perpustakaan.
c.
Bahan Grafika
Ada dua tipe bahan grafika yaitu bahan pustaka yang
dapat dilihat langsung (misalnya lukisan, bagan, foto, gambar, teknik dan sebagainya)
dan yang harus dilihat dengan bantuan alat (misalnya selid, transparansi, dan
filmstrip).
d.
Bahan Kartografi
Yang termasuk kedalam jenis ini adalah peta, atlas,
bola dunia, foto udara, dan sebagainya.
·
Bentuk mikro
Bentuk mikro adalah suatu istilah yang digunakan untuk
menunjukkan semua bahan pustaka yang menggunakan media film dan tidak dapat
dibaca dengan mata biasa melainkan harus memakai alat yang dinamakan microreader.
Bahan pustaka ini digolongkan tersendiri, tidak dimasukkan bahan noncetak. Hal
ini disebabkan informasi yang tercakup didalamnya meliputi bahan tercetak
seperti majalah, surat kabar, dan
sebagainya. Ada tiga macam
bentuk mikro yang sering menjadi koleksi perpustakaan yaitu:
a.
Mikrofilm, bentuk mikro dalam gulungan film. Ada
beberapa ukuran film yaitu 16 mm, dan 35 mm.
b.
B. Mikrofis, bentuk mikro dalam lembaran film dengan
ukuran 105 mm x 148 mm (standar) dan 75 mm x 125 mm.
c.
Microopaque, bentuk mikro dimana informasinya dicetak ke
dalam kertas yang mengkilat tidak tembus cahaya. Ukuran sebesar mikrofis.
·
Karya dalam bentuk elektronik
Dengan adanya teknologi informasi, maka infornasi
dapat dituangkan ke dalam media elektronik seperti pita magnetis dan cakram
atau disc. Untuk membacanya diperlukan perangkat keras seperti computer, CD-ROM
player, dan sebagainya. Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
jenis-jenis bahan pustaka terdiri dari bahan pustaka cetak dan noncetak. Bahan
pustaka cetak meliputi: buku, majalah, surat kabar, dan laporan. Untuk terbitan
berkala jangka terbitnya tergantung kebijakan masing-masing. Bahan pustaka
noncetak meliputi: video, kaset, dan piringan hitam, untuk bisa menggunakannya
harus memakai alat bantu masing-masing. Sedangkan bentuk mikro cara
menggunakannya dengan memakai alat bantu yakni microreader, dan untuk
bentuk elektronik bisa menggunakan komputer atau CD-ROM player.
2.2 Promosi
Perpustakaan
Ketercapaian
suatu perpustakaan salah satu diukur dari jumlah pengunjung atau pemustaka yang
datang ke perpustakaan. Layanan yang memuaskan, koleksi lengkap, serta tampilan
perpustakaan yang bagus akan menarik minat pengunjung untuk datang. Namun,
tanpa adanya pemberitahuan apa saja yang terdapat di perpustakaan, pemustaka
tidak akan tahu. Sehingga perlu adanya promosi perpustakaan.
Kotler
(2002:41) menyatakan bahwa “Promosi adalah berbagai kegiatan yang dilakukan
oleh perusahaan yang menonjolkan keistimewaan-keistimewaan produknya yang
membujuk konsumen sasaran agar membelinya. Dalam dunia perpustakaan promosi
tersebut digunakan untuk membujuk pengunjung atau pemustaka agar mau datang.
Menurut
Tjiptono (2000:222) tujuan promosi diantaranya adalah :
a.
Menumbuhkan persepsi pelanggan terhadap suatu
kebutuhan (category need).
b.
Memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang suatu
produk kepada konsumen (brand awareness).
c.
Mendorong
pemilihan terhadap suatu produk (brand attitude).
d.
Membujuk
pelanggan untuk membeli suatu produk (brand puchase intention).
e.
Mengimbangi
kelemahan unsur bauran pemasaran lain (puchase facilitation).
f.
Menanamkan
citra produk dan perusahaan (positioning).
Pada dasarnya segala daya dan upaya yang dilakukan melalui promosi dalam
dunia perpustakaan memiliki sasaran untuk: meningkatnya pengunjung
perpustakaan; meningkatnya buku yang dipinjam serta meningkatnya pemanfaatan
koleksi maupun sumber daya yang ada di perpustakaan. Dan pada akhirnya
penyelenggaraan perpustakaan yang cantik, cerdas dan layanan yang ramah dapat
menumbuhkan budaya baca bagi masyarakat.
Agar promosi perpustakaan dapat berjalan dengan baik maka diperlukan
beberapa unsur yang harus diperhatikan yaitu :
a.
Bahan Pustaka merupakan unsur penting artinya koleksi
apa saja yang dimiliki oleh perpustakaan sebagai bahan promosi (tercetak,
elektronik, web)
- Layanan / Jasa merupakan jenis layanan yang ada dan diberikan oleh perpustakaan.
- Petugas adalah pengelola perpustakaan yang tahu persis tentang kondisi perpustakaan serta sebagai pelaksana dalam pembuatan sarana promosi
- Pemustaka dahulu dikenal dengan pengguna merupakan orang yang memanfaatkan perpustakaan, sebagai sasaran dari promosi
- Media /Chanel adlah saluran atau peralatan yang dipakai sebagai sarana penyampai promosi
- Sarana / Prasarana merupakan peralatan yang tersedia dalam pelayanan perpustakaan.
Beberapa
bentuk promosi perpustakaan lewat :
a. Brosur
adalah salah satu bentuk promosi yang berupa kertas cetakan/lembaran yang
isinya mencakup petunjuk umum ttg perpustakaan; informasi ttg koleksi, daftar bacaan
yang menarik, petunjuk ttg subyek2 ttt; informasi ttg jenis perpustakaan
b. Poster
merupakans salah satu media promosi yang biasanya menggunakan kertas ukuran
besar (A3 atau A2) isinya selain tulisan juga ada gambar. Poster ini dibuat
dengan tujuan untuk menarik perhatian atau mencuri perhatian sekilas dari orang
yang lewat diseputar pemasangan poster.
c. News Letter
merupakan salah satu media yang digunakan untuk memberikan informasi khusus
kepada sejumlah orang secara teratur. Isinya tentang berita atau
artikel-artikel singkat. Dalam news letter secara tetap harus memuat :
editorial, informasi singkat & rinci ttg layanan, kegiatan, koelksi
terbaru, fasilitas dan peraturan perpustakaan beri juga ilustrasi/gambar yg
menarik atau kuis2.
d. Pembatas
Buku = bookmark merupakan salah satu promosi yang digunakan dan untuk
sarana memberi tanda pembatas pada halaman-halaman buku, tujuannya untuk
memberi batasan pada halaman yang sudah dibaca dan nanti akan dibaca kembali,
agar menarik dapat diberi logo atau gambar-gambar yang menarik.
e. Terbitan Khusus Perpustakaan
merupakan promosi yang berbentuk sebuah terbitan yang dilakukan oleh
perpustakaan sendiri, seperti buku panduan penggunaan perpustakaan = booklet,
kalender perpustakaan (isi nya kegiatan yang dilakukan oleh perpustakaan)
f. Pameran
Perpustakaan, merupakan kegiatan promosi perpustakaan dengan maksud menarik
perhatian banyak orang (massa) termasuk promosi yang paling jitu untuk
menjaring orang. Selain menarik lebih banyak orang juga efektif untuk
memperkenalkan layanan yang dibrikan oleh perpustakaan.
g. Ceramah
merupakan kegiatan dimana satu atau dua orang berbicara dalam forum tertentu
sedangkan yang lain (audience) mendengarkan. Isi pembicaraan berkisar tentang
kondisi dan layanan perpustakaan serta kepustakawanan atau how to use the
library. Ceramah bisa dilakukan sebagai salah satu sarana user education
h. Seminar merupakan
kegiatan yang dilakukan seperti ceramah hanya diperlukan persiapan yang lebih
lama serta lebih luas cakupannya
i.
Berbagai Kegiatan di Perpustakaan seperti perlombaan
(mewarnai, bercerita/dongeng, penelusuran informasi), wisata perpustakaan,
bazar, pemutaran film, dll.
2.3 Siaran
Radio
Menurut
Undang-undang Penyiaran no 32/2002 : kegiatan pemancar luasan siaran melalui
sarana pemancaran dan/atau sarana transmisi di darat, di laut atau di antariksa
dengan menggunakan spektrum frekuensi radio melalui udara, kabel, dan/atau
media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh
masyarakat dengan perangkat penerima siaran, yang dilakukan secara teratur dan
berkesinambungan.
Terdapat dua gelombang
radio yang ada, yaitu AM dan FM,
a.
Radio Am
Radio AM (modulasi amplitudo) bekerja dengan prinsip memodulasikan gelombang radio dan gelombang audio. Kedua gelombang ini sama-sama memiliki amplitudo yang konstan. Namun proses modulasi ini kemudian mengubah amplitudo gelombang penghantar (radio) sesuai dengan amplitude gelombang audio. Saat ini radio AM tidak terlalu banyak digunakan untuk siaran radio komersial karena kualitas suara yang buruk.
Radio AM (modulasi amplitudo) bekerja dengan prinsip memodulasikan gelombang radio dan gelombang audio. Kedua gelombang ini sama-sama memiliki amplitudo yang konstan. Namun proses modulasi ini kemudian mengubah amplitudo gelombang penghantar (radio) sesuai dengan amplitude gelombang audio. Saat ini radio AM tidak terlalu banyak digunakan untuk siaran radio komersial karena kualitas suara yang buruk.
b.
Radio Fm
Radio FM (modulasi frekuensi) bekerja dengan prinsip yang serupa dengan radio AM, yaitu dengan memodulasi gelombang radio (penghantar) dengan gelombang audio. Hanya saja, pada radio FM proses modulasi ini menyebabkan perubahan pada frekuensi.
Radio FM (modulasi frekuensi) bekerja dengan prinsip yang serupa dengan radio AM, yaitu dengan memodulasi gelombang radio (penghantar) dengan gelombang audio. Hanya saja, pada radio FM proses modulasi ini menyebabkan perubahan pada frekuensi.
Pada dasarnya
sistem radio siaran dapat dibedakan sebagai berikut :
a. Radio
Siaran Pemerintah (Goverment Ownership and Operation Broadcasting)
Badan radio siaran ini dimiliki dan dikuasai pemerintah. Pengelolaanya diserahkan kepada salah satu departemen. Pemerintah republik Indonesia, misalnya, menempatkan RRI pada Departemen Penerangan. Karena milik pemerintah dan dikuasai pemerintah maka Radio Siaran Pemerintah melakukan operasinya dengan menyandang misi pemerintah. Biayanya pun termasuk anggaran belanja pemerintah. Perbedaan RRI dari Radio Siaran Pemerintah lainnya adalah bahwa RRI mencari sumber biaya dari periklanan. Jadi RRI tidak lagi berfungsi sosial, tetapi juga komersial. Hal ini dikukuhkan dengan SK Menteri Penerangan RI No. 19 Tahun 1968. Meskipun demikian, sejalan dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku, pelaksanaan RRI di bidang komersial selalu dibatasi dalam arti kata aktivitas dan penggunaan dari hasilnya.
Badan radio siaran ini dimiliki dan dikuasai pemerintah. Pengelolaanya diserahkan kepada salah satu departemen. Pemerintah republik Indonesia, misalnya, menempatkan RRI pada Departemen Penerangan. Karena milik pemerintah dan dikuasai pemerintah maka Radio Siaran Pemerintah melakukan operasinya dengan menyandang misi pemerintah. Biayanya pun termasuk anggaran belanja pemerintah. Perbedaan RRI dari Radio Siaran Pemerintah lainnya adalah bahwa RRI mencari sumber biaya dari periklanan. Jadi RRI tidak lagi berfungsi sosial, tetapi juga komersial. Hal ini dikukuhkan dengan SK Menteri Penerangan RI No. 19 Tahun 1968. Meskipun demikian, sejalan dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku, pelaksanaan RRI di bidang komersial selalu dibatasi dalam arti kata aktivitas dan penggunaan dari hasilnya.
b. Radio
Siaran Semi Pemerintah (Public Corporation Broadcasting)
Ini merupakan perusahaan umum (public enterprise) di bawah pengawasan sebuah korporasi (corporation) yang bebas (Independent) tetapi terikat oleh sebuah charter untuk melaksanakan siarannya guna kepentingan umum seluruh negeri. Radio siaran dengan bentuk organisasi corporation berdasarkan sebuah charter yang berlaku untuk masa (10 sampai 25 tahun) yang dapat diperpanjang lagi. Penyelenggaraan dipimpin oleh suatu direksi yang diawasi oleh sebuah dewan yang disebut “Broad of Governors” yang beranggotakan wakil-wakil pemerintah dan Parlemen. Penyusunan program dibantu oleh Advieory Council. Untuk kelangsungan siarannya, para pemilik pesawat radio dipungut iuran (lisence fee). Hidupnya sebagian corporation sebagian besar adalah dari iuran radio, dan hanya sebagian kecil saja diperoleh dari usaha sendiri seperti penerbitan, pertunjukan, dan lain sebagainya. Usaha dalam bentuk periklanan tidak dibenarkan.
Dalam pada itu sensor terhadap isi siaran tidak dilakukan oleh pemerintah, karena kehendak masyarakat dan kepentingan Pemerintahan telah terjamin oleh “Broad of Governors” tadi, yang terdiri dari wakil-wakil pemerintahan dan Parlemen.
Ini merupakan perusahaan umum (public enterprise) di bawah pengawasan sebuah korporasi (corporation) yang bebas (Independent) tetapi terikat oleh sebuah charter untuk melaksanakan siarannya guna kepentingan umum seluruh negeri. Radio siaran dengan bentuk organisasi corporation berdasarkan sebuah charter yang berlaku untuk masa (10 sampai 25 tahun) yang dapat diperpanjang lagi. Penyelenggaraan dipimpin oleh suatu direksi yang diawasi oleh sebuah dewan yang disebut “Broad of Governors” yang beranggotakan wakil-wakil pemerintah dan Parlemen. Penyusunan program dibantu oleh Advieory Council. Untuk kelangsungan siarannya, para pemilik pesawat radio dipungut iuran (lisence fee). Hidupnya sebagian corporation sebagian besar adalah dari iuran radio, dan hanya sebagian kecil saja diperoleh dari usaha sendiri seperti penerbitan, pertunjukan, dan lain sebagainya. Usaha dalam bentuk periklanan tidak dibenarkan.
Dalam pada itu sensor terhadap isi siaran tidak dilakukan oleh pemerintah, karena kehendak masyarakat dan kepentingan Pemerintahan telah terjamin oleh “Broad of Governors” tadi, yang terdiri dari wakil-wakil pemerintahan dan Parlemen.
c. Radio
Siaran Swasta (Private Enterprise Broadcasting)
Badan radio siaran swasta ini dimiliki perorangan dan sifatnya komersial. Dengan lisensi pemerintah, biaya untuk kelangsungan hidupnya diperoleh dari periklanan dan persponsoran acara (sponsored program). Di Amerika Serikat radio siaran swasta mempunyai jaringan yang luas, seperti NBC, CBS, ABC, dan MBS. Sesuai dengan sistem pemerintahan Amerika Serikat, badan radio siaran tersebut mempunyai kebebasan sepenuhnya, dalam arti kata tidak mengenal sensor. Ini tidak berarti bahwa pengelolaannya tidak mengenal tanggung jawab nasional dan tanggung jawab sosial. Tanggung jawab mereka adalah pada kesadaran sendiri atau hati nurani sendiri yang dengan sendirinya bertanggung jawab secara nasional dan sosial
Badan radio siaran swasta ini dimiliki perorangan dan sifatnya komersial. Dengan lisensi pemerintah, biaya untuk kelangsungan hidupnya diperoleh dari periklanan dan persponsoran acara (sponsored program). Di Amerika Serikat radio siaran swasta mempunyai jaringan yang luas, seperti NBC, CBS, ABC, dan MBS. Sesuai dengan sistem pemerintahan Amerika Serikat, badan radio siaran tersebut mempunyai kebebasan sepenuhnya, dalam arti kata tidak mengenal sensor. Ini tidak berarti bahwa pengelolaannya tidak mengenal tanggung jawab nasional dan tanggung jawab sosial. Tanggung jawab mereka adalah pada kesadaran sendiri atau hati nurani sendiri yang dengan sendirinya bertanggung jawab secara nasional dan sosial
2.4 Promosi
Perpustakaan melalui Siaran Radio
Seperti dijelaskan pada promosi
perpustakaan, bahwa apa saja yang ada pada suatu perpustakaan perlu adanya
pemberitahuan kepada publik. Pemberitahuan ini salah satunya dengan promosi,
agar pengunjung atau pemustaka tertarik untuk datang ke perpustakaan.
Berbagai macam promosi dapat dilakukan,
namun sebagian besar secara offine
atau tercetak. Perpustakaan umum kabupaten Wonosobo menggagas promosi melalui
siaran radio setiap hari jum’at pukul 10.00-11.00 WIB. Hal ini berguna untuk
mendekatkan lagi antara pengunjung dan petugas perpustakaan. Terlebih dalam
siaran radio diadakan tanya jawab.
Berbagai macam materi disampaikan setiap
minggunya. Untuk kali pertama, siaran radio ini digunakan untuk mempromosikan
atau mengenalkan tentang perpustakaan kabupaten Wonosobo. Berbagai macam sarana
prasarana, serta program kegiatan yang ada dijabarkan. Sehingga masyarakat tahu
ada apa saja di perpustakaan. Dengan begitu pengunjung akan lebih mengenal isi
di perpustakaan. Jika ada kegiatan yang akan dilakukan pun petugas perpustakaan
akan mensosialisasikan kepada pendengar dan menjelaskan kegiatan yang akan
dilakukan.
Siaran yang berikutnya lebih ke pemaparan
meteri ilmu-ilmu umum, seperti kebudayaan dan pariwisata, sejarah, dan
fenomena-fenomena aktual baik di Indonesia dan dunia. Terkadang juga mengundang
narasumber untuk lebih menguatkan materi yang disampaikan.
Beberapa manfaat promosi lewat radio
adalah sebagai berikut :
a. Mudah
diakses oleh pemustaka dan efisien waktu serta tempat
b. Petugas
perpustakaan atau pustakawan dapat leluasa menyampaikan segala hal tentang
perpustakaan
c. Biaya
yang dibutuhkan relatif terjangkau, sesuai dengan anggaran yang disediakan
d. Isi
materi lebih beragam dan aktual, sesuai dengan perkembangan informasi yang ada
e. Lebih
komunikatif dengan pendengar, terlebih jika diadakan tanya jawab
Dengan berbagai manfaat tersebut
diharapkan progres jumlah pengunjung semakin membaik serta pengunjung lebih
bisa mengenal perpustakaan dengan baik.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perlu
adanya promosi perpustakaan untuk mengenalkan perpustakaan itu sendiri,
koleksi, serta program kegiatan yang ada di perpustakaan tersebut. Berbagai
macam promosi dapat dilakukan mulai dari pembuatan brosur, poster, maupun
pameran dapat digunakan untuk mengealkan perpustakaan.
Salah satu cara baru yang belum banyak
digunakan adalah promosi melalui siaran radio. Promosi perpustakaan melalui
siaran radio memiliki banyak manfaat dan kemudahan yang nantinya diharapkan
progres pengunjung yang datang bertambah dan meningkat setiap harinya.
Fungsi utama promosi perpustakaan melalui
siaran radio adalah untuk lebih mendekatkan antara petugas perpustakaan atau
pustakawan dan penggunjung atau pemustaka dalam berinteraksi di perpustakaan.
pengunjung atau pemustaka akan lebih mengenal perpustakaan lebih jauh dengan
pemaparan segala hal yang ada di perpustakaan lewat siaran radio.
3.2 Saran
Promosi perpustakaan melalui siaran
radio merupakan hal yang masih jarang ditemui. Perlu adanya sosialisasi serta
penjelasan lebih detail tentang tujuan dan manfaat dari promosi melalui siaran.
Dunia perpustakaan masih memerlukan inovasi baru guna meningkatkan fungsi
perpustakaan. Semoga perpustakaan-perpustakaan di Indonesia semakin istimewa
dan memiliki andil besar dalam mencerdaskan bangsa.
DAFTAR
PUSTAKA
Ade Kohar, 2003. Teknik Penyusunan Kebijakan Pengembangan Koleks Perpustakaan: Suatu Implementasi Studi Retrospektif. Jakarta
Tjiptono, Fandy. 2000. Manajemen
jasa, Edisi Kedua., Yogyakarta: Andi offset
Yulia, Yuyu. 1993. Materi Pokok Pengadaan Bahan
Pustaka. – Cet. 1. – Jakarta :
Universitas
Terbuka.
Yuni_Yuven.
( 2009, 14 Des ). STRATEGI PROMOSI LAYANAN PERPUSTAKAAN. Diperoleh 21 Juni
2013, dari http://yuni_yuven.blog.undip.ac.id/2009/12/14/strategi-promosi-layanan-perpustakaan/
My Life Is My
Achievement…!!!Sukses itu kerja keras, bahagia
itu Perjuangan. Makalah
Radio (Radio Siaran). Diperoleh 21 Juni 2013,
dari http://sugiyarto92.wordpress.com/kumpulan-makalah/makalah-radio-radio-siaran/
0 komentar:
Post a Comment