Feb 23, 2015

Promosi Perpustakaan Melalui Siaran Radio



TUGAS TEKNOLOGI INFORMASI
PROMOSI PERPUSTAKAAN MELALUI SIARAN RADIO




Disusun oleh :
ARIEF DELTA RISWANTO
(13040112130092)


S-1 ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2012


ABSTRAK
Perpustakaan menyimpan dan mengelola berbagai macam koleksi perpustakaan yang berisi informasi dan pengetahuan. Koleksi tersebut nantinya dikelola hingga siap dilayankan kepada pemustaka. Menurut Ade Kohar (2003 : 6), “Koleksi perpustakaan adalah yang mencakup berbagai format bahan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan alternatif para pemakai perpustakaan terhadap media rekam informasi”.
Perlu adanya promosi untuk mengenalkan isi perpustakaan termasuk perpustakaan sendiri. Kotler (2002:41) menyatakan bahwa “Promosi adalah berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan yang menonjolkan keistimewaan-keistimewaan produknya yang membujuk konsumen sasaran agar membelinya. Dalam dunia perpustakaan promosi tersebut digunakan untuk membujuk pengunjung atau pemustaka agar mau datang.
Salah satu promosi yang ingin dibahas dalam hal ini adalah promosi melalui siaran radio. Hal ini merupakan inovasi baru dalam promosi perpustakaan. Berbagai manfaat juga bisa didapatkan melalui promosi menggunakan siaran radio.
  
KATA PENGANTAR

            Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberi kekuatan, petunjuk, dan bimbingan kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini sebagaimana mestinya. Salawat dan  salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita, Rasulullah Muhammad SAW, kepada para keluarga, sahabat, serta pengikutnya, dan semoga kita termasuk di dalamnya Amin.
            Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Sehingga penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran sebagai refleksi perbaikan dan peningkatan di masa yang akan datang.

             Hormat saya,

Arief Delta Riswanto
     NIM : 13040112130092

  

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR                                                                                                           
DAFTAR ISI                                                                                                                          
BAB I : PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah                                                                                       
1.2  Rumusan Masalah                                                                                                 
1.3  Ruang Lingkup                                                                                                     
BAB II            : PROMOSI PERPUSTAKAAN MELALUI SIARAN RADIO
2.1  Koleksi Perpustakaan                                                                                            
2.2  Promosi Perpustakaan                                                                                           
2.3  Siaran Radio                                                                                                         
2.4  Promosi Perpustakaan melalui Siaran Radio                                                         
BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan                                                                                                           
3.2 Saran                                                                                                                     
DAFTAR PUSTAKA                                                                                                                        


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG MASALAH
Perpustakaan adalah tempat disimpan dan dikelolanya koleksi dalam berbagai bentuk dan jenis. Keseluruhan koleksi yang dimiliki perpustakaan memiliki nilai manfaat dan isi materi tiap koleksi memberi informasi dan pengetahuan kepada pemustaka yang berkunjung ke perpustakaan.
Pada umumnya koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan hanya diketahui oleh masyarakat yang mau berkunjung ke perpustakaan. Selain itu, masyarakat tidak akan tahu apa saja yang ada dalam perpustakaan. Kecenderungan masyarakat Indonesia yang senang “disuapi”, membuat mereka tidak up to date terhadap segala macam informasi dan koleksi baru yang ada di perpustakaan.
Atas dasar masalah di atas, saat ini telah dikembangkan kegiatan promosi perpustakaan. Hal ini bertujuan untuk mengenalkan baik perpustakaan itu sendiri maupun segala macam hal yang berkaitan dengan perpustakaan tersebut. Dengan adanya promosi ini nantinya masyarakat akan lebih mudah mendapatkan informasi terbaru tentang perpustakaan.
Berbagai macam cara promosi dapat dilakukan perpustakaan. Namun sebagian besar dilakukan secara Offline. Padahal promosi yang dilakukan secara Online akan lebih interaktif dengan pengguna serta lebih mengena, terlebih jika diadakan suatu Talk Show.
Salah satu promosi yang ingin digagas adalah siaran melalui radio. Penulis mendapat inspirasi ketika magang di Perpustakaan Umum Kabupaten Wonosobo yang telah melakukan promosi menggunakan siaran radio setiap hari jum’at. Dengan adanya promosi secara Online diharapkan pengguna akan lebih mudah mendapatkan informasi serta perpustakaan lebih efektif dalam promosi perpustakaan.

1.2  RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan penjabaran latar belakang di atas, penulis merumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut:
1.      Apa saja promosi yang bisa dilakukan oleh suatu perpustakaan?
2.      Bagaimana promosi perpustakaan menggunakan siaran radio?


1.3  RUANG LINGKUP
Agar materi yang terkandung lebih fokus dalam pembahasan promosi menggunakan siaran radio, maka penulis lebih mengkhususkan pada  teknis pelaksanaan siaran radio, pada materi yang disampaikan, serta penjabaran program-program yang ada di perpustakaan. Serta perpustakaan yang dimaksud adalah perpustakaan umum daerah. Hal ini dikarenakan koleksi yang ada lebih kompleks dan kegiatan yang ada lebih beragam.


BAB II
PROMOSI PERPUSTAKAAN MELALUI SIARAN RADIO
2.1  Koleksi Perpustakaan
Perpustakaan menyimpan dan mengelola berbagai macam koleksi perpustakaan yang berisi informasi dan pengetahuan. Koleksi tersebut nantinya dikelola hingga siap dilayankan kepada pemustaka.
Menurut Ade Kohar (2003 : 6), “Koleksi perpustakaan adalah yang mencakup berbagai format bahan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan alternatif para pemakai perpustakaan terhadap media rekam informasi
Menurut Yulia (1993 : 3) ada empat jenis koleksi perpustakaan yaitu :
·         Karya cetak
Karya cetak adalah hasil pemikiran manusia yang dituangkan dalam bentuk cetak, seperti :
a.       Buku
Buku adalah bahan pustaka yang merupakan suatu kesatuan utuh dan yang paling utama terdapat dalam koleksi perpustakaan. Berdasarkan standar dari Unesco tebal buku paling sedikit 49 halaman tidak termasuk kulit maupun jaket buku. Diantaranya buku fiksi, buku teks, dan buku rujukan.
b.      Terbitan berseri
Bahan pustaka yang direncanakan untuk diterbitkan terus dengan jangka waktu terbit tertentu. Yang termasuk dalam bahan pustaka ini adalah harian (surat kabar), majalah (mingguan bulanan dan lainnya), laporan yang terbit dalam jangka waktu tertentu, seperti laporan tahunan, tri wulanan, dan sebagainya.
·         Karya noncetak
Karya noncetak adalah hasil pemikiran manusia yang dituangkan tidak dalam bentuk cetak seperti buku atau majalah, melainkan dalam bentuk lain seperti rekaman suara, rekaman video, rekaman gambar dan sebagainya. Istilah lain yang dipakai untuk bahan pustaka ini adalah bahan non buku, ataupun bahan pandang dengar. Yang termasuk dalam jenis bahan pustaka ini adalah:
a.       Rekaman suara
Yaitu bahan pustaka dalam bentuk pita kaset dan piringan hitam. Sebagai  contoh untuk koleksi perpustakaan adalah buku pelajaran bahasa inggris yang dikombinasikan dengan pita kaset.
b.      Gambar hidup dan rekaman video
Yang termasuk dalam bentuk ini adalah film dan kaset video. Kegunaannya selain bersifat rekreasi juga dipakai untuk pendidikan. Misalnya untuk pendidikan pemakai, dalam hal ini bagimana cara menggunakan perpustakaan.
c.       Bahan Grafika
Ada dua tipe bahan grafika yaitu bahan pustaka yang dapat dilihat langsung (misalnya lukisan, bagan, foto, gambar, teknik dan sebagainya) dan yang harus dilihat dengan bantuan alat (misalnya selid, transparansi, dan filmstrip).
d.      Bahan Kartografi
Yang termasuk kedalam jenis ini adalah peta, atlas, bola dunia, foto udara, dan sebagainya.
·         Bentuk mikro
Bentuk mikro adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjukkan semua bahan pustaka yang menggunakan media film dan tidak dapat dibaca dengan mata biasa melainkan harus memakai alat yang dinamakan microreader. Bahan pustaka ini digolongkan tersendiri, tidak dimasukkan bahan noncetak. Hal ini disebabkan informasi yang tercakup didalamnya meliputi bahan tercetak seperti majalah, surat kabar, dan sebagainya. Ada tiga macam bentuk mikro yang sering menjadi koleksi perpustakaan yaitu:
a.       Mikrofilm, bentuk mikro dalam gulungan film. Ada beberapa ukuran film yaitu 16 mm, dan 35 mm.
b.      B. Mikrofis, bentuk mikro dalam lembaran film dengan ukuran 105 mm x 148 mm (standar) dan 75 mm x 125 mm.
c.       Microopaque, bentuk mikro dimana informasinya dicetak ke dalam kertas yang mengkilat tidak tembus cahaya. Ukuran sebesar mikrofis.
·         Karya dalam bentuk elektronik
Dengan adanya teknologi informasi, maka infornasi dapat dituangkan ke dalam media elektronik seperti pita magnetis dan cakram atau disc. Untuk membacanya diperlukan perangkat keras seperti computer, CD-ROM player, dan sebagainya. Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa jenis-jenis bahan pustaka terdiri dari bahan pustaka cetak dan noncetak. Bahan pustaka cetak meliputi: buku, majalah, surat kabar, dan laporan. Untuk terbitan berkala jangka terbitnya tergantung kebijakan masing-masing. Bahan pustaka noncetak meliputi: video, kaset, dan piringan hitam, untuk bisa menggunakannya harus memakai alat bantu masing-masing. Sedangkan bentuk mikro cara menggunakannya dengan memakai alat bantu yakni microreader, dan untuk bentuk elektronik bisa menggunakan komputer atau CD-ROM player.

2.2  Promosi Perpustakaan
Ketercapaian suatu perpustakaan salah satu diukur dari jumlah pengunjung atau pemustaka yang datang ke perpustakaan. Layanan yang memuaskan, koleksi lengkap, serta tampilan perpustakaan yang bagus akan menarik minat pengunjung untuk datang. Namun, tanpa adanya pemberitahuan apa saja yang terdapat di perpustakaan, pemustaka tidak akan tahu. Sehingga perlu adanya promosi perpustakaan.
Kotler (2002:41) menyatakan bahwa “Promosi adalah berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan yang menonjolkan keistimewaan-keistimewaan produknya yang membujuk konsumen sasaran agar membelinya. Dalam dunia perpustakaan promosi tersebut digunakan untuk membujuk pengunjung atau pemustaka agar mau datang.
Menurut Tjiptono (2000:222) tujuan promosi diantaranya adalah :
a.       Menumbuhkan persepsi pelanggan terhadap suatu kebutuhan (category need).
b.      Memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang suatu produk kepada konsumen (brand awareness).
c.        Mendorong pemilihan terhadap suatu produk (brand attitude).
d.       Membujuk pelanggan untuk membeli suatu produk (brand puchase intention).
e.        Mengimbangi kelemahan unsur bauran pemasaran lain (puchase facilitation).
f.        Menanamkan citra produk dan perusahaan (positioning).
Pada dasarnya segala daya dan upaya yang dilakukan melalui promosi dalam dunia perpustakaan memiliki sasaran untuk: meningkatnya pengunjung perpustakaan; meningkatnya buku yang dipinjam serta meningkatnya pemanfaatan koleksi maupun sumber daya yang ada di perpustakaan. Dan pada akhirnya penyelenggaraan perpustakaan yang cantik, cerdas dan layanan yang ramah dapat menumbuhkan budaya baca bagi masyarakat.
Agar promosi perpustakaan dapat berjalan dengan baik maka diperlukan beberapa unsur yang harus diperhatikan yaitu :
a.       Bahan Pustaka merupakan unsur penting artinya koleksi apa saja yang dimiliki oleh perpustakaan sebagai bahan promosi (tercetak, elektronik, web)
  1. Layanan / Jasa merupakan jenis layanan yang ada dan diberikan oleh perpustakaan.
  2. Petugas adalah pengelola perpustakaan yang tahu persis tentang kondisi perpustakaan serta sebagai pelaksana dalam pembuatan sarana promosi
  3. Pemustaka dahulu dikenal dengan pengguna merupakan orang yang memanfaatkan perpustakaan, sebagai sasaran dari promosi
  4. Media /Chanel adlah saluran atau peralatan yang dipakai sebagai sarana penyampai promosi
  5. Sarana / Prasarana merupakan peralatan yang tersedia dalam pelayanan perpustakaan.
Beberapa bentuk promosi  perpustakaan lewat :
a.       Brosur adalah salah satu bentuk promosi yang berupa kertas cetakan/lembaran yang isinya mencakup petunjuk umum ttg perpustakaan; informasi ttg koleksi, daftar bacaan yang menarik, petunjuk ttg subyek2 ttt; informasi ttg jenis perpustakaan
b.      Poster merupakans salah satu media promosi yang biasanya menggunakan kertas ukuran besar (A3 atau A2) isinya selain tulisan juga ada gambar. Poster ini dibuat dengan tujuan untuk menarik perhatian atau mencuri perhatian sekilas dari orang yang lewat diseputar pemasangan poster.
c.       News Letter merupakan salah satu media yang digunakan untuk memberikan informasi khusus kepada sejumlah orang secara teratur. Isinya tentang berita atau artikel-artikel singkat. Dalam news letter secara tetap harus memuat : editorial, informasi singkat & rinci ttg layanan, kegiatan, koelksi terbaru, fasilitas dan peraturan perpustakaan beri juga ilustrasi/gambar yg menarik atau kuis2.
d.      Pembatas Buku = bookmark merupakan salah satu promosi yang digunakan dan untuk sarana memberi tanda pembatas pada halaman-halaman buku, tujuannya untuk memberi batasan pada halaman yang sudah dibaca dan nanti akan dibaca kembali, agar menarik dapat diberi logo atau gambar-gambar yang menarik.
e.        Terbitan Khusus Perpustakaan merupakan promosi yang berbentuk sebuah terbitan yang dilakukan oleh perpustakaan sendiri, seperti buku panduan penggunaan perpustakaan = booklet, kalender perpustakaan (isi nya kegiatan yang dilakukan oleh perpustakaan)
f.       Pameran Perpustakaan, merupakan kegiatan promosi perpustakaan dengan maksud menarik perhatian banyak orang (massa) termasuk promosi yang paling jitu untuk menjaring orang. Selain menarik lebih banyak orang juga efektif untuk memperkenalkan layanan yang dibrikan oleh perpustakaan.
g.      Ceramah merupakan kegiatan dimana satu atau dua orang berbicara dalam forum tertentu sedangkan yang lain (audience) mendengarkan. Isi pembicaraan berkisar tentang kondisi dan layanan perpustakaan serta kepustakawanan atau how to use the library. Ceramah bisa dilakukan sebagai salah satu sarana user education
h.      Seminar merupakan kegiatan yang dilakukan seperti ceramah hanya diperlukan persiapan yang lebih lama serta lebih luas cakupannya
i.        Berbagai Kegiatan di Perpustakaan seperti perlombaan (mewarnai, bercerita/dongeng, penelusuran informasi), wisata perpustakaan, bazar, pemutaran film, dll.

2.3  Siaran Radio
Menurut Undang-undang Penyiaran no 32/2002 : kegiatan pemancar luasan siaran melalui sarana pemancaran dan/atau sarana transmisi di darat, di laut atau di antariksa dengan menggunakan spektrum frekuensi radio melalui udara, kabel, dan/atau media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran, yang dilakukan secara teratur dan berkesinambungan.
 Terdapat dua gelombang radio yang ada, yaitu AM dan FM,
a.       Radio Am
Radio AM (modulasi amplitudo) bekerja dengan prinsip memodulasikan gelombang radio dan gelombang audio. Kedua gelombang ini sama-sama memiliki amplitudo yang konstan. Namun proses modulasi ini kemudian mengubah amplitudo gelombang penghantar (radio) sesuai dengan amplitude gelombang audio. Saat ini radio AM tidak terlalu banyak digunakan untuk siaran radio komersial karena kualitas suara yang buruk.
b.      Radio Fm
Radio FM (modulasi frekuensi) bekerja dengan prinsip yang serupa dengan radio AM, yaitu dengan memodulasi gelombang radio (penghantar) dengan gelombang audio. Hanya saja, pada radio FM proses modulasi ini menyebabkan perubahan pada frekuensi.
Pada dasarnya sistem radio siaran dapat dibedakan sebagai berikut :
a.       Radio Siaran Pemerintah (Goverment Ownership and Operation Broadcasting)
Badan radio siaran ini dimiliki dan dikuasai pemerintah. Pengelolaanya diserahkan kepada salah satu departemen. Pemerintah republik Indonesia, misalnya, menempatkan RRI pada Departemen Penerangan. Karena milik pemerintah dan dikuasai pemerintah maka Radio Siaran Pemerintah melakukan operasinya dengan menyandang misi pemerintah. Biayanya pun termasuk anggaran belanja pemerintah. Perbedaan RRI dari Radio Siaran Pemerintah lainnya adalah bahwa RRI mencari sumber biaya dari periklanan. Jadi RRI tidak lagi berfungsi sosial, tetapi juga komersial. Hal ini dikukuhkan dengan SK Menteri Penerangan RI No. 19 Tahun 1968. Meskipun demikian, sejalan dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku, pelaksanaan RRI di bidang komersial selalu dibatasi dalam arti kata aktivitas dan penggunaan dari hasilnya.
b.      Radio Siaran Semi Pemerintah (Public Corporation Broadcasting)
Ini merupakan perusahaan umum (public enterprise) di bawah pengawasan sebuah korporasi (corporation) yang bebas (Independent) tetapi terikat oleh sebuah charter untuk melaksanakan siarannya guna kepentingan umum seluruh negeri. Radio siaran dengan bentuk organisasi corporation berdasarkan sebuah charter yang berlaku untuk masa (10 sampai 25 tahun) yang dapat diperpanjang lagi. Penyelenggaraan dipimpin oleh suatu direksi yang diawasi oleh sebuah dewan yang disebut “Broad of Governors” yang beranggotakan wakil-wakil pemerintah dan Parlemen. Penyusunan program dibantu oleh Advieory Council. Untuk kelangsungan siarannya, para pemilik pesawat radio dipungut iuran (lisence fee). Hidupnya sebagian corporation sebagian besar adalah dari iuran radio, dan hanya sebagian kecil saja diperoleh dari usaha sendiri seperti penerbitan, pertunjukan, dan lain sebagainya. Usaha dalam bentuk periklanan tidak dibenarkan.
Dalam pada itu sensor terhadap isi siaran tidak dilakukan oleh pemerintah, karena kehendak masyarakat dan kepentingan Pemerintahan telah terjamin oleh “Broad of Governors” tadi, yang terdiri dari wakil-wakil pemerintahan dan Parlemen.
c.       Radio Siaran Swasta (Private Enterprise Broadcasting)
Badan radio siaran swasta ini dimiliki perorangan dan sifatnya komersial. Dengan lisensi pemerintah, biaya untuk kelangsungan hidupnya diperoleh dari periklanan dan persponsoran acara (sponsored program). Di Amerika Serikat radio siaran swasta mempunyai jaringan yang luas, seperti NBC, CBS, ABC, dan MBS. Sesuai dengan sistem pemerintahan Amerika Serikat, badan radio siaran tersebut mempunyai kebebasan sepenuhnya, dalam arti kata tidak mengenal sensor. Ini tidak berarti bahwa pengelolaannya tidak mengenal tanggung jawab nasional dan tanggung jawab sosial. Tanggung jawab mereka adalah pada kesadaran sendiri atau hati nurani sendiri yang dengan sendirinya bertanggung jawab secara nasional dan sosial

2.4  Promosi Perpustakaan melalui Siaran Radio
Seperti dijelaskan pada promosi perpustakaan, bahwa apa saja yang ada pada suatu perpustakaan perlu adanya pemberitahuan kepada publik. Pemberitahuan ini salah satunya dengan promosi, agar pengunjung atau pemustaka tertarik untuk datang ke perpustakaan.
Berbagai macam promosi dapat dilakukan, namun sebagian besar secara offine atau tercetak. Perpustakaan umum kabupaten Wonosobo menggagas promosi melalui siaran radio setiap hari jum’at pukul 10.00-11.00 WIB. Hal ini berguna untuk mendekatkan lagi antara pengunjung dan petugas perpustakaan. Terlebih dalam siaran radio diadakan tanya jawab.
Berbagai macam materi disampaikan setiap minggunya. Untuk kali pertama, siaran radio ini digunakan untuk mempromosikan atau mengenalkan tentang perpustakaan kabupaten Wonosobo. Berbagai macam sarana prasarana, serta program kegiatan yang ada dijabarkan. Sehingga masyarakat tahu ada apa saja di perpustakaan. Dengan begitu pengunjung akan lebih mengenal isi di perpustakaan. Jika ada kegiatan yang akan dilakukan pun petugas perpustakaan akan mensosialisasikan kepada pendengar dan menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan.
Siaran yang berikutnya lebih ke pemaparan meteri ilmu-ilmu umum, seperti kebudayaan dan pariwisata, sejarah, dan fenomena-fenomena aktual baik di Indonesia dan dunia. Terkadang juga mengundang narasumber untuk lebih menguatkan materi yang disampaikan.
Beberapa manfaat promosi lewat radio adalah sebagai berikut :
a.       Mudah diakses oleh pemustaka dan efisien waktu serta tempat
b.      Petugas perpustakaan atau pustakawan dapat leluasa menyampaikan segala hal tentang perpustakaan
c.       Biaya yang dibutuhkan relatif terjangkau, sesuai dengan anggaran yang disediakan
d.      Isi materi lebih beragam dan aktual, sesuai dengan perkembangan informasi yang ada
e.       Lebih komunikatif dengan pendengar, terlebih jika diadakan tanya jawab
Dengan berbagai manfaat tersebut diharapkan progres jumlah pengunjung semakin membaik serta pengunjung lebih bisa mengenal perpustakaan dengan baik.

 BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
 Perlu adanya promosi perpustakaan untuk mengenalkan perpustakaan itu sendiri, koleksi, serta program kegiatan yang ada di perpustakaan tersebut. Berbagai macam promosi dapat dilakukan mulai dari pembuatan brosur, poster, maupun pameran dapat digunakan untuk mengealkan perpustakaan.
Salah satu cara baru yang belum banyak digunakan adalah promosi melalui siaran radio. Promosi perpustakaan melalui siaran radio memiliki banyak manfaat dan kemudahan yang nantinya diharapkan progres pengunjung yang datang bertambah dan meningkat setiap harinya.
Fungsi utama promosi perpustakaan melalui siaran radio adalah untuk lebih mendekatkan antara petugas perpustakaan atau pustakawan dan penggunjung atau pemustaka dalam berinteraksi di perpustakaan. pengunjung atau pemustaka akan lebih mengenal perpustakaan lebih jauh dengan pemaparan segala hal yang ada di perpustakaan lewat siaran radio.
3.2 Saran
            Promosi perpustakaan melalui siaran radio merupakan hal yang masih jarang ditemui. Perlu adanya sosialisasi serta penjelasan lebih detail tentang tujuan dan manfaat dari promosi melalui siaran. Dunia perpustakaan masih memerlukan inovasi baru guna meningkatkan fungsi perpustakaan. Semoga perpustakaan-perpustakaan di Indonesia semakin istimewa dan memiliki andil besar dalam mencerdaskan bangsa.

DAFTAR PUSTAKA

Ade   Kohar,   2003.   Teknik   Penyusunan   Kebijakan   Pengembangan   Koleks Perpustakaan: Suatu Implementasi Studi Retrospektif. Jakarta
Tjiptono, Fandy. 2000. Manajemen jasa, Edisi Kedua., Yogyakarta: Andi offset
Yulia, Yuyu. 1993. Materi Pokok Pengadaan Bahan Pustaka. – Cet. 1. – Jakarta :
Universitas Terbuka.
 Yuni_Yuven. ( 2009, 14 Des ). STRATEGI PROMOSI LAYANAN PERPUSTAKAAN. Diperoleh 21 Juni 2013, dari http://yuni_yuven.blog.undip.ac.id/2009/12/14/strategi-promosi-layanan-perpustakaan/












0 komentar:

Post a Comment