Feb 25, 2015

Penerapan Berbagai Gaya Bibliografi Pada Era Teknologi Informasi


PENERAPAN BERBAGAI GAYA BIBIOGRAFI PADA ERA TEKNOLOGI INFORMASI


Disusun oleh:
Arief Delta Riswanto    (13040112130092)


S1 ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2013



  

LATAR BELAKANG
Bibliografi merupakan daftar bahan pustaka yang ada di perpustakaan. Bibliografi berasal dari bahasa Yunani yaitu “biblion” yang artinya buku dan “graphein” yang artinya menulis. Maka bibliografi berarti kegiatan teknis membuat deskripsi untuk suatu cantuman tertulis atau pustaka yang telah diterbitkan, yang tersusun secara sistematik berupa daftar menurut aturan yang dikehendaki. Sehingga bibliografi merupakan daftar bahan pustaka secara lengkap dan tidak terdapat pendapat dari penulis. Tujuan bibliografi adalah membantu pemakai dalam menentukan lokasi koleksi sebuah bahan pustaka atau mengenali bahan pustaka yang diminatinya.
Era teknologi informasi membuat bibliografi tidak hanya dalam bentuk tercetak, namun juga dapat diakses melalui komputer atau secara Online. Berbagai macam sistem komputer berbasis Online access digunakan untuk menampilkan bibliografi dalam bentuk non-cetak. Perlu ada kesesuaian antara konsep bibliografi yang memiliki berbagai macam gaya dengan akses baru menggunakan komputer. Sehingga dunia perpustakaan dapat mengikuti perkembangan teknologi informasi namun tetap mematuhi pedoman dalam pembuatan bibliografi koleksi perpustakaan. Terutama dunia perpustakaan di Indonesia perlu adanya tujuan yang jelas pengembangan perpustakaan di era teknologi informasi.

PERMASALAHAN
1.      Bagaimana penerapan berbagai gaya bibliografi pada era teknologi informasi (komputerisasi)?
2.      Bagaimana penerapan gaya bibliografi pada OPAC?
3.      Bagaimana keefektifan penerapan berbagai gaya bibliografi pada era teknologi informasi?
4.      Mengapa perlu adanya tujuan yang jelas pada pengembangan perpustakaan di Indonesia pada era teknologi informasi?

URAIAN
Beribu macam cara penulisan bibliografi terdapat di dunia ini. Situs Zotero menampilkan hingga 6.691 bibliography styles yang ada di dunia ini. Secara umum dari data tersebut hampir semua berasal dari suatu instansi atau lembaga bahkan universitas yang tersebar di seluruh dunia. Setiap universitas terkenal mengeluarkan gaya penulisannya sendiri dengan format yang telah mereka tentukan. Sebagai contoh Havard style dari universitas Havard di America atau Oxford style dari Universitas Oxford di Inggris. Berbagai macam gaya bibliografi dapat digunakan sebagai deskripsi informasi bahan pustaka.
Era teknologi informasi menekankan pada penggunaan teknologi dalam mencari, mengolah, serta menyebarluaskan informasi. Teknologi yang paling umum digunakan adalah komputer atau komputerisasi. Walaupun nantinya akan berkembang dengan berbagai macam pengembangan, termasuk akses lewat jaringan maupun internet. Penulisan gaya bibliografi menggunakan umumnya masih mengikuti format gaya bibliografi yang diinginkan. Sebagai contoh seorang pustakawan ingin menginginkan menggunakan gaya bibliografi Modern Language Accociation (MLA), maka penulisan deskripsi bibliografi koleksi di perpustakaan tersebut mengikuti format MLA. Pada pengerjaan dengan komputer juga ditulis sesuai dengan format gaya bibliografi yang akan diikuti. Sehingga yang dimaksud komputerisasi masih sebatas penggunaan komputer dalam pembuatan gaya bibliografi secara manual.
Open Public Access Catalog (OPAC) merupakan salah satu media penulisan deskripsi bibliografi. Di Indonesia, penulisan gaya bibliografi di OPAC jarang ditampilkan. Sebagian besar menampilkan deskripsi bibliografi dalam bentuk daftar. Namun terdapat OPAC yang menampilkan deskripsi bibliografi dengan gaya bibliografi tertentu. Sebagai contoh OPAC yang terdapat di UPT UNDIP yang menampilkan katalog dalam bentuk digital. Sehingga tidak menghilangkan format katalog konvensional namun tetap menggunakan teknologi yang sedang berkembang. Deskripsi bibliografi pada OPAC sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan pengguna dengan tetap mempertimbangkan kelengkapan informasi bahan pustaka. Nantinya dikembangkan lagi dengan menyesuaikan penggunaan gaya bibliografi yang terdapat pada OPAC pada perpustakaan yang bertaraf internasional.
Sesuai pembahasan di atas, setiap perpustakaan pada umumnya hanya menggunakan salah satu gaya bibliografi yang ada di dunia. Setiap lembaga atau instansi maupun universitas yang dapat membuat format gaya bibliografi jelas akan menggunakan gaya bibliografinya sendiri. Namun bagi perpustakaan lain yang akan menggunakan gaya bibliografi yang telah ada, terkadang akan merasa bingung gaya bibliografi mana yang akan digunakan. Ribuan jenis dan memiliki kemiripan membuat orang harus memilih gaya bibliografi yang akan digunakan. Sebagai perpustakaan di negara berkembang, barang tentu hanya bisa menggunakan gaya bibliografi yang telah ada. Namun tetap ada panduan gaya bibliografi mana yang akan digunakan secara umum. Sehingga terjadi keseragaman dalam pembuatan deskripsi bibliografi. Walaupun nantinya tetap dipelajari berbagai macam gaya bibliografi yang terdapat di dunia.
Era teknologi informasi semakin membuat pengolahan informasi semakin mudah dan cepat. Selain itu juga informasi semakin mudah didapat dengan berbagai macam tampilan. Termasuk penerapan berbagai macam gaya bibliografi pada era teknologi informasi. Informasi yang ditampilkan dari deskripsi bibliografi diusahakan mudah diterima oleh pengguna sasaran informasi. Gaya yang digunakan diambil berdasarkan kemudahan dalam penerimaan informasi dan paling umum digunakan. Sehingga tidak perlu susah untuk dipelajari dan dipahami. Informasi yang disampaikan akan lebih efektif sampai pada pengguna.
Jika melihat perkembangan perpustakaan di Indonesia terlihat belum adanya kesatuan. Banyak perpustakaan maju dan dapat dikategorikan bertaraf internasional yang berada di berbagai tempat di Indonesia. Namun masih lebih banyak perpustakaan yang membutuhkan bantuan baik sumber bahan pustaka maupun sumber daya manusia. Tujuan pengembangan perpustakaan terkesan bercabang. Pertama berusaha untuk menyamai kemajuan teknologi dan sistem di perpustakaan luar negeri. Kedua berusaha memperbaiki perpustakaan yang masih tertinggal. Pentingnya dicanangkannya tujuan yang jelas dalam pengembangan perpustakaan di Indonesia diharapkan terjadi keseragaman baik dalam sistem maupun arah pengembangan tiap-tiap perpustakaan. Sehingga perpustakaan salah satu pendukung perkembangan bangsa di era teknologi informasi

PENUTUP
Deskripsi bibliografi merupakan cantuman tertulis atau pustaka yang telah diterbitkan, yang tersusun secara sistematik berupa daftar menurut aturan yang dikehendaki. Setiap pustakawan di suatu perpustakaan dapat menentukan gaya bibliografi mana yang akan dipakai. Terlebih teknologi informasi yang semakin maju akan mempermudah dalam pembuatan dan penggunaan berbagai gaya bibliografi. Namun tetap mempertimbangkan sasaran pengguna serta sistem dan aturan yang berlaku. Sehingga fungsi bibliografi tetap ada.
Penerapan berbagai macam gaya bibliografi di era globalisasi tidak mengalami berbagai kendala. Jika disesuaikan dengan kebutuhan pengguna, serta tidak hanya terpaku pada satu sumber tertentu. Dunia perpustakaan lebih banyak menyesuaikan kebutuhan informasi pengguna. Perpustakaan ada untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna


SUMBER BACAAN
Sulistyo-Basuki. 1991. PENGANTAR ILMU PERPUSTAKAAN. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Pengertian Bibliografi dan Manfaatnya” 2010, Biografi Tokoh Dunia, diakses 31 Oktober 2013, <http://kolom-biografi.blogspot.com/2010/05/pengertian-bibliografi-dan-manfaatnya.html>



Zotero Style Repository”, Zotero, diakses 31 Oktober 2013,<http://www.zotero.org/styles>

0 komentar:

Post a Comment