ANALISA SWOT PEMASARAN PRODUK COCA-COLA AMATIL
INDONESIA (CCAI)
Memenuhi Tugas Mata
Kuliah : Marketing Informasi
Dosen : Putut S, S.Sos., M.A
Oleh :
Ria Indriani ( 13040112130062 ) / Kelas B
Ariesta Nuur F ( 13040112130084 ) / Kelas B
Arief Delta
R. ( 13040112130092 ) / Kelas B
Sunu Fikri R ( 13040112130116 ) / Kelas B
Anindra R. K ( 13040112130118 ) / Kelas B
S1 Ilmu Perpustakaan,
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Diponegoro
2014
1. Pendahuluan
Coca – Cola,
label softdrink yang sudah terkemuka
di dunia. Telah dikembangkan di hampir seluruh negara di dunia, termasuk
Indonesia. Dengan berbagai macam produk minuman yang telah dikembangkan membuat
masyarakat dunia lebih mengenal Coca –
Cola. Berbagai usaha pemasaran dilakukan untuk dapat dikonsumsi konsumen.
Termasuk distribusi hingga ke seluruh penjuru negeri untuk melayani konsumen.
Di Indonesia
terdapat main-office Coca – Cola
Indonesia, yaitu Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI),
Jakarta Plant berlokasi di Jl. Teuku Umar Km. 46 Rawamaju Desa Sukadanau
Cikarang Barat, Jawa Barat. Merupakan pusat jalannya manajemen Coca – Cola di
Indonesia.
Makalah ini bertujuan untuk dapat
mengetahui analisa SWOT pemasaran Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI), Jakarta
Plant. SWOT adalah akronim untuk kekuatan (Strenghts),
kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats).
Berguna dalam menganalisa manajemen dalam suatu perusahaan. Pengumpulan data
digunakan metode wawancara tak langsung dengan mengirim daftar pertanyaan
kepada pegawai Coca - Cola Amatil Indonesia (CCAI), observasi di
lapangan dengan mengunjungi minimarket, serta studi pustaka untuk mendukung
teori serta materi tentang Coca - Cola.
Makalah ini diharapkan dapat sebagai
referensi bagi penulis mengenai analisa SWOT Coca - Cola Amatil Indonesia
(CCAI) serta bahan studi untuk mengembangkan dalam dunia ilmu perpustakaan
sebagai penulis pelajar. Untuk pengelola perpustakaan diharapkan dapat
mencontoh metode pemasaran Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI). Sehingga dunia
perpustakaan menjadi dunia yang lebih menarik dan tentunya dapat mencerdaskan
bangsa.
2. Pembahasan
2.1. Coca-Cola
2.1.1.
Sejarah
Coca-Cola di Dunia
Coca-Cola pertama kali diperkenalkan
pada tanggal 8 Mei 1886 oleh John Styth Pemberton, seorang farmasi dari
Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Minuman ini diproduksi oleh The Coca-Cola
Company asal Atlanta dan sering disebut Coke saja ( merek dagang terdaftar The
Coca-Cola Company di Amerika Serikat sejak 27 Maret 1944).
2.1.2.
Sejarah
Coca-Cola di Indonesia
Coca-Cola pertama kali hadir di
Indonesia sekitar tahun 1927, ketika Netherland Indische Mineral Water Fabrieck
( Pabrik Air Mineral Hindia Belanda) membotolkan untuk pertama kalinya di
Batavia (Jakarta). Produksi Coca-Cola lumpuh pada zaman penjajahan Jepang
(1942-1945) tetapi tepat sesudah Kemerdekaan Republik Indonesia, pabrik
tersebut beroperasi dibawah nama The Indonesia Bottles Ltd Nv (IBL) dengan
status perusahaan Nasional.
Tercatat sampai saat ini 11 pabrik
Coca-Cola yang beroperasi di berbagai provinsi di Indonesia, berturut-turut
berdasarkan tahun pendiriannya adalah Jakarta (1971), Medan (1973), Surabaya
(1976), Semarang ( 1976), Ujung Pandang (1981), Bandung (1983), Padang (1985),
Bali (1985), Manado (1985), Banjarmasin (1981), dan Lampung (1995).
2.1.3.
Coca-Cola
Amatil Indonesia (CCAI), Jakarta Plant
Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI),
Jakarta Plant berlokasi di Jl. Teuku Umar Km. 46 Rawamaju Desa Sukadanau
Cikarang Barat, Jawa Barat 17520. Coca-Cola Amatil
Indonesia, Jakarta Plant memiliki luas area sebesar + 22 hektar dan
memiliki beberapa unit produksi dan disebut dengan line produksi. Ada 13 line produksi yang terdapat pada
Coca-Cola Amatil Indonesia, Jakarta Plant.
Puncak pimpinan di PT Coca-Cola Amatil
Indonesia (CCAI) Cibitung disebut Plant Manager. Plant Manager memiliki
wewenang dan tanggung jawab terhadap semua aktivitas produksi dan operasi
perusahaan serta bertugas memimpin, mengendalikan, mengkoordinasi dan
mengevaluasi kegiatan penyelenggaraan perusahaan sesuai dengan kebijaksanaan
yang telah ditetapkan. Dalam melaksanakan tugasnya Plant Manager dibantu dan
bekerja sama dengan bagian-bagian lain yang ada di bawah wewenangnya. Bagian-bagian
lainnya adalah Secretary Cibitung Plant
Manager, Plant Improvement Manager, Plant Human Resources Manager, One Way
Package (OWP) Manager, Returnable Glass Bottler (RGB) Manager, Tetra Waste
Aseptic (TWA) Manager, Ware And Transportation (WT) Manager, Distribution
Operation Planning (DOP) Manager, Quality Assurance (QA) Manager, Maintainance
And Engineering (ME) Manager.
2.2. Program
untuk mendukung penjualan dan pemasaran produk-produk
a.
Program
promosi
Mempunyai program promosi yang
beragam, yang tidak hanya untuk meningkatkan penjualan dan pemasaran, tetapi
juga meningkatkan loyalitas konsumen terhadap produk
b.
Layanan
konsumen
Didesain untuk meningkatkan
kepuasan dan loyalitas konsumen secara terus menerus terhadap produk-produk
Coca-Cola dengan menyediakan pelayanan yang optimal kepada seluruh pelanggan
berdasarkan kebutuhan mereka masing-masing.
c.
Area
Marketing Contractor
Mengembangkan jaringan Distribusi
Tak Langsung (Indirect Distribution) berbasis Usaha Kecil dan Menengah (UKM )
di Indonesia. Sistem Distribusi ini mengandalkan dua kelompok usaha kecil dan
menengah yang terbagi dalam dua kelompok besar: Area Marketing Contractor (AMC)
dan Street Vending.
d.
Layanan
Pendingin Produk
Riset membuktikan bahwa 90%
konsumen kami lebih menyukai membeli produk-produk Coca-Cola dalam keadaan
dingin. Hal ini menunjukkan bahwa peranan Cold Drink Equipment (Peralatan
Pendingin) sangat penting dalam meningkatkan pertumbuhan penjualan dan
mendorong tingkat keuntungan para pelanggan.
e.
HoReCa
Dengan bekerjasama dengan berbagai Hotel,
Restaurant, dan Café ternama, memberikan beragam penawaran menarik melalui
program HoReCa ini.
f.
Produk
dan Distribusi
Semua produk yang dijual dan
didistribusikan oleh Coca-Cola Bottling Indonesia diproduksi di Indonesia. Saat
ini terdapat 10 pabrik pembotolan yang tersebar di seluruh Indonesia. diproses
melalui beberapa tahapan, yaitu: persiapan bahan, pencampuran, pencucian,
pengisian dan penutupan, pengkodean, pemeriksaan, pengemasan, dan pengangkutan.
Tim penjualan kami yang sangat besar tidak saja menjual produk-produk kami
kepada para pelanggan, tetapi mereka juga memberikan saran bagaimana sebaiknya
mereka menjual produk-produk Coca-Cola. Supervisor penjualan kami juga tertaur
mengunjungi para pelanggan dan memberikan bimbingan, serta menampung masukan
yang disampaikan para pelanggan.
g.
Inovasi
Inovasi adalah salah satu kunci
keberhasilan yang menjadikan Coca-Cola Indonesia semakin besar, dikenal luar,
serta memberikan konstribusi bagi masyarakat dan bangsa Indonesia. Dengan
memahami kebutuhan dan prilaku konsumen, serta potensi kekayaan alam Indonesia,
Coca-cola berinovasi dengan menciptakan produk-produk baru yang menjadikan
produk minuman cepat saji Coca-Cola mempunyai rasa dan pilihan yang beragam.
Strategi pemasaran Coca-Cola mempunyai ciri khas tersendiri yang unik dan
kreativ. Berbagai program promosi diadakan sesuai dengan event yang sedang
berlangsung, baik melalui konser music, pameran, promo penukaran tutup botol,
hadiah kejutan, maupun iklan TV. Pada tahun 2004 ini,
2.3. Produk dan Penjelasan
Beberapa
produk Coca-cola Amatil Indonesia beserta penjelasannya :
a.
Coca-cola
Coca-cola
merupakan merek minuman ringan terpopuler dan paling laris dalam sejarah hingga
saat ini. Diciptakan oleh Dr.John S. Pemberton, di Atlanta, Georgia. Pertama diperkenalkan
sebagai minuman fountain dengan
mencampurkan sirup rasa Cola dengan air berkarbonasi.
b.
Diet
Coke
Diet Coke adalah
minuman bagi mereka yang menginginkan minuman tanpa kalori tetapi kaya akan
rasa. Merupakan minuman bebas gula nomor 1 di masyarakat Amerika yang peduli
diet.
c.
Sprite
Sprite adalah
minuman ringan dengan aroma rasa lemon yang paling digemari. Diperkenalkan
tahun 1960, memiliki daya pikat yang besar di kalangan muda dan dijual di 190
negara di dunia termasuk Indonesia.
d.
Fanta
Fanta merupakan
merek dari The Coca-Cola Company untuk minuman dengan rasa buah-buahan yang
sangat menonjol. Fanta berasal dari kata “Fantasie” yang artinya imajinasi atau
khayalan. Di seluruh dunia ada lebih dari 70 jenis rasa dengan rasa jeruk
(Orange) sebagai volume terbesar. Di Indonesia, Fanta mulai dipasarkan tahun
1973 dan memiliki tiga varian rasa (Strawberry, Orange, dan Blueberry)
e.
Schweppes
Tahun 1783,
Jacob Schweppe mematenkan proses khusus pembuatan air berkarbonasi dan awal PD
II menjadi manufaktur terkemuka di Inggris. Tahun 2000, Schweppes telah menjadi
bagian dari produk Coca-Cola di Indonesia.
f.
A&W
A&W
merupakan singkatan dari nama penciptanya, Roy Allen dan Frank Wright.
Berkembang dalam produk Root Beer-nya. Masyarakat dunia menyukai A&W Rott
Beer yang kaya akan rasa, lembut, dan lapisan atasnya yang tebal.
g.
Frestea
Merek ini
dikembangkan secara lokal dan merupakan bagian dari Beverage Partners Worldwide
(BWP), yaitu perusahaan patungan hasil kemitraan yang sukses antara The
Coca-Cola Company dengan Nestle. Proporsi Frestea dikembangkan untuk menangkap
pengalaman dalam menikmati teh tubruk, dengan rasa, aroma, dan warna menjadi
faktor terpenting.
h.
Ades
Akhir tahun
2000, perusahaan Coca-Cola telah menjalin kemitraan jangka panjang dengan PT
AdeS Alfindo Putrasetia Tbk dengan mengakuisisi merek dagang AdeS. AdeS
merupakan air minum dalam kemasan yang murni, aman, dan tepercaya.
i.
Powerade
Isotonik
Powerade
Isotonik merupakan minuman isotonik dari The Coca-Cola Company yang mengandung
ion elektrolit yang seimbang dari garam dan mineral, sehingga mudah diserap
tubuh. Mengandung vitamin B3, B5, B6, B12, dan vitamin C. Mulai diluncurkan di
Indonesia tahun 2006 untuk menggantikan varian isotonik sebelumnya, Aquarius.
j.
Minute
Maid Pulpy Orange
Minute Maid Pulpy
Orange adalah minuman rasa buah jeruk dengan vitamin C & Pulp (Bulir Jeruk
Asli)
2.4.
Analisa SWOT
2.4.1.
Pengertian
Analisa SWOT
SWOT adalah akronim untuk kekuatan (Strenghts),
kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats).
Menurut Jogiyanto (2005:46), SWOT digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan
kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan
kesempatan-kesempatan eksternal dan tantangan-tantangan yang dihadapi.
Menurut
Ferrel dan Harline (2005), fungsi dari Analisis SWOT adalah untuk mendapatkan
informasi dari analisis situasi dan memisahkannya dalam pokok persoalan
internal (kekuatan dan kelemahan) dan pokok persoalan eksternal (peluang dan
ancaman).
2.4.2.
Kekuatan Perusahaan
1.
Menguasai
pangsa pasar dunia, begitu juga di Indonesia. Telah merambah dari pusat
perbelanjaan, pertokoan, hingga pedagang asongan.
2.
Beroperasi
hingga lebih dari 200 negara.
3.
Memproduksi
400 merk yang terdiri lebih dari 2600 produk minuman
4.
Perusahaan
minuman terbesar sedunia
5.
Sebagai
inovator dalam industri soft drink. Memberikan varian serta inovasi yang
kreatif hingga menarik bagi pembeli, serta dapat berinovasi produk di negara
yang mengembangkannya.
6.
Melakukan
bottling investment dengan beberapa investee
7.
Mempunyai
struktur organisasi yang sangat baik
8.
Memiliki
kepopuleran merk yang tinggi dan dikenal oleh masyarakat sedunia
9.
Memiliki
divisi di beberapa negara, termasuk Indonesia
10. Nomor 1 dalam penjualan minuman jus dan
Nomor 1 dalam penjualan minuman teh dan kopi
11. Coca Cola memenangkan penghargaan untuk
kategori kemasan kaleng dari jenis produk yang paling inovatif dan atraktif.
12. Perbedaan geografi perusahaan memberikan
keseimbangan
13. Memiliki social responsibilities yang
sangat baik
2.4.3. Kelemahan
Perusahaan
1.
Inovasi
dan ekspansi yang lambat dalam mengatasi pesaing dan memenuhi keinginan pasar
2.
Coca
Cola hanya berbasis pada kategori minuman dan belum merambah ke sektor lain
3.
Bagan
struktur organisasi yang tidak mencakup semua jabatan yang ada
2.4.4. Peluang
Perusahaan
1.
Meningkatnya
gaya hidup beberapa konsumen akan softdrink
2.
Pendistribusian
produk yang mudah ke berbagai daerah karena luasnya jaringan
3.
Kerjasama
dengan berbagai pihak. Telah ada Coca-Cola Foundation yang di Indonesia
Coca-Cola Foundation Indonesia. Bergerak di bidang pendidikan. Dengan salah satu
programnya yaitu PerpuSeru yang telah bermitra dengan perpustakaan umum 35
kabupaten/kota di Indonesia. Program PerpuSeru diselenggarakan dalam rangka membantu mengembangkan
perpustakaan umum menjadi pusat belajar masyarakat, termasuk diantaranya memiliki
kemampuan untuk memberdayakan perempuan, remaja, dan wirausaha.
4.
Pengembangan
produk baru jenis makanan
5.
Pertumbuhan
iklan di internet karena penggunaan internet telah meningkat
2.4.5. Ancaman
Perusahaan
1.
Banyak
konsumen yang mulai meninggalkan minuman berkarbonasi
2.
Di
beberapa negara seperti India melarang penjualan coca-cola
3.
Invasi
AS ke Irak yang mempengaruhi penjualan coca-cola
4.
Tingginya
harga bahan mentah
5.
Kesulitan
mengatur seluruh anak perusahaan sedunia
3. Penutup
3.1. Simpulan
Sebuah perusahaan besar selalu memulai
dari tingkat terbawah. Belajar untuk mengembangkan produknya, melakukan
evaluasi secara berkala, berusaha dapat menguasai pasar. Coca - Cola berusaha
menerapkan manajemen pemasaran dengan
baik hingga diterima masyarakat di seluruh dunia. Dengan berbagai produk
minuman yang ada, Coca – Cola menjadikan seluruh masyarakat berpikir bahwa
softdrink yaitu Coca – Cola.
Pemasaran di Indonesia juga mengesankan.
Memberi jangkauan distribusi hingga pelosok negeri. Memberi donasi kepada
setiap program pemerintah. Memberi andil juga dalam membangun pendidikan
terutama di bidang Perpustakaan melalui PerpuSeru. Kerja sama yang baik inilah
yang dapat dijadikan pembelajaran bagaimana perpustakaan sebaiknya memanajemen
pemasaran yang ada.
Coca - Cola memiliki Kekuatan (Strenghts) yang banyak.
Berbagai macam keunggulan dapat dimanfaatkan dengan mengurangi kelemahan yang
dimiliki. Sehingga peluang yang didapat masih banyak. Walaupun dengan
berkembangnya jaman, banyak tantangan yang dihadapi sehingga suatu perusahaan
tetap berjaya.
3.2. Saran
Pemasaran tidak hanya bertumpu pada
produksi barang. Perpustakaan dan pustakawan memiliki potensi pemasaran jasa
untuk tetap dapat “eksis” dan semakin
berkembang. Memulai dari hal yang rasional dengan memperbaiki kualitas
pustakawan dan sarana perpustakaan dan selanjutnya berkembang ke tingkat yang
lebih rumit. Perpustakaan dapat mencontoh pemasaran yang dilakukan Coca – Cola.
Daftar Pustaka
Jogiyanto. 2005. Sistem Informasi Strategik untuk Keunggulan
Kompetitif. Yogyakarta : Penerbit Andi Offset
Ferrel,O.C and D, Harline.2005. Marketing Strategy. South
Western: Thomson Corporation.
http://www.docstoc.com/docs/69384713/Makalah-Analisis-Sistem-Informasi-Manajemen-Coca-Cola-Botling
Makalah Analisis Sistem Informasi Manajemen Coca-Cola Bottling Indoneisa, by :
Muhammad Ridwan